Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kalau Perang dengan China

India Nggak Jiper

Minggu, 21 Juni 2020 04:49 WIB
India ves China (Foto: Istimewa)
India ves China (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasca insiden bentrokan tentara India dan China di Lembah Galwan, Ladakh, berbuntut panjang. Hubungan kedua negara itu semakin memanas dan di ambang perang. India mengaku tak jiper alias takut jika harus perang dengan China. 

Sampai saat ini, kedua pihak mengaku jadi korban. India menyebut tentaranya dipukuli hingga mati, dan dimutilasi oleh tentara China. Kejadian ini merujuk dari alat pukul berpaku yang digunakan tentara China. 

Tercatat, 20 tentara India tewas terbunuh pada perkelahian Senin malam kemarin di perbatasan Himalaya. Korban sebanyak itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak perseteruan China dan India pada 1975. 

Baca juga : Bantah Lakukan Serangan Siber, China Sebut Australia Lebay

Di lain pihak, China mengaku korbannya lebih banyak, yakni 43 orang. Namun, Negeri Tirai Bambu tidak menjelaskan secara rinci apakah semua tentaranya terbunuh dalam baku hantam dengan tentara India. 

Peristiwa mutilasi ini menjadi puncak kemarahan Negeri Bollywood seperti dilaporkan India Today. Pihak pemantau HAM Delhi menekan Perdana Menteri India, Narendra Modi, melakukan pembalasan terkait peristiwa ini. 

Kedua belah pihak saling tuduh soal siapa yang memicu lebih dulu pertengkaran di lembah itu. Kepala pejabat tentara masing-masing pihak dikabarkan telah berjumpa pada Rabu kemarin untuk mengatasi situasi. Namun hasilnya masih belum dapat dikonfirmasi. 

Baca juga : UMKM Harus Cermat Melihat Peluang Usaha di Era New Normal

Modi menyatakan, negaranya terluka dan marah pasca 20 tentaranya tewas di perbatasan Himalaya. Dia memperingatkan China, jika India telah memberikan kuasa pada tentaranya untuk merespons tiap kekerasan baru yang terjadi. 

Modi mengadakan pertemuan dengan para pemimpin partai oposisi untuk mendiskusikan krisis itu beberapa jam setelah China membebaskan 10 tentara India, termasuk dua mayor yang ditahan. “Angkatan bersenjata telah diberikan kebebasan untuk mengambil semua langkah yang diperlukan,” tegas Modi. 

Di lain tempat, warga India sangat antusias melihat India mendapat angin segar. Pasalnya Amerika berpihak kepada mereka. Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo mendukung India. Dia menuduh, China sebagai pihak yang telah meningkatkan ketegangan. Pihak Beijing mengatakan India seharusnya tidak meremehkan ketegasan China dalam melindungi kedaulatan teritorialnya. Hal itu diungkapkan setelah diskusi antara Wang Yi dan mitranya dari India, Subrahmanyam Jaishankar. 

Baca juga : PGN Salurkan Gas Ke-32 Pelanggan Industri Baru

Juru bicara Menteri Hubungan Luar Negeri India, Anurag Srivastava mengatakan, kedua pihak akan mengatasi masalah ini dengan penuh tanggung jawab. “Membuat klaim berlebihan dan tidak dapat dipertahankan sangat bertentangan dalam hal ini,” pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.