Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Inggris Nantikan Kerja Sama Riset Seputar Pariwisata

Rabu, 5 Agustus 2020 14:33 WIB
Dubes Owen Jenkins di acara konferensi pers virtual penandatanganan MoU kerja sama IPTEK Inggris-Indonesia, Rabu (5/8).
Dubes Owen Jenkins di acara konferensi pers virtual penandatanganan MoU kerja sama IPTEK Inggris-Indonesia, Rabu (5/8).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sektor pariwisata merupakan satu dari sekian banyak segi kehidupan yang terdampak pandemi Covid-19.

Banyak negara mencatatkan pengurangan drastis kedatangan wisatawan asing dan lokal. Berkurangnya wisatawan dikarenakan kekhawatiran penularan virus Corona yang masih mengkhawatirkan. Untuk itu, diperlukan langkah penyesuaian agar sektor pariwisata bisa bergerak lagi.

Riset mengenai keamanan pariwisata di era pasca pandemi Covid-19 menarik perhatian Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins.

Menurutnya, baik Inggris maupun Indonesia akan sangat terbantu jika ada hasil riset mengenai wisata aman di era pandemi. "Kerja sama riset dan inovasi Inggris dan Indonesia akan menarik jika juga merambah sektor pariwisata. Apalagi di era pandemi seperti ini. Akan sangat berguna," ujar Dubes Jenkins, dalam konferensi pers virtual penandatangan kerja sama sektor ilmu pengetahuan dan teknologi Inggris-Indonesia 2020-2025, Rabu pagi (5/8).

Baca juga : Istri Pemeran Thor Selamat Dari Banjir

Penandatanganan MoU ini merupakan perpanjangan kerja sama yang sebelumnya sudah dimulai sejak 2015. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia, Bambang PS Brodjonegoro dan Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Inovasi Inggris Amanda Solloway menandatangani nota kesepahaman berkenaan dengan perpanjangan kemitraan tersebut pada Rabu (5/8).

"Perpanjangan kemitraan dalam ilmu pengetahuan dan inovasi dalam jangka panjang akan meningkatkan kemampuan Indonesia untuk mengembangkan ekonomi berbasis pengetahuan dan dapat bersaing di pasar global," ujar Bambang.

Dijelaskan, pemerintah Indonesia mengusulkan selanjutnya kerja sama antara kedua negara dalam pengembangan iptek difokuskan pada riset di bidang kesehatan. Khususnya yang terkait dengan pembuatan vaksin, obat, alat kesehatan, dan sarana lain yang dibutuhkan untuk mendukung percepatan penanggulangan Covid-19.

Selain itu, dia melanjutkan, kerja sama riset juga dapat difokuskan pada bidang energi baru dan terbarukan, pariwisata, transportasi, dan bidang lain yang mendukung pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan kedua negara.

Baca juga : DKI Perlu Terobosan Jitu Di Sektor Pariwisata

"Kolaborasi ini diarahkan untuk mendukung riset berdasarkan keunggulan ilmiah dalam bidang-bidang yang menghasilkan kontribusi sebanyak-banyaknya bagi pembangunan ekonomi kedua negara," kata Bambang.

"Kami berharap kesempatan ini kita jadikan momentum untuk lebih produktif lagi dalam berkarya dan memberikan solusi bagi permasalahan global," sambung Dubes Jenkins.

Pemerintah Indonesia sendiri berkomitmen meningkatkan pengembangan riset dan inovasi. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, antara lain melalui kemitraan dengan pemerintah Inggris.

Kerja sama penelitian Indonesia dan Inggris yang sudah berjalan antara lain riset tentang peningkatan hasil panen dan ketahanan pertanian terhadap perubahan iklim, penguatan pertahanan dan kemampuan deteksi cuaca ekstrim, serta pencegahan penyebaran penyakit menular.

Baca juga : Ketemu Zulhas, AHY Mantapkan Kerja Sama Menangkan Pilkada 2020

Bambang mengatakan, kemitraan Newton Fund dalam beberapa tahun terakhir telah berhasil meningkatkan kerja sama riset dan inovasi yang terbukti menguntungkan kedua negara. "Model kerja sama Newton Fund akan kami gunakan sebagai contoh dalam penerapan kemitraan ilmu pengetahuan internasional kami lainnya," lanjutnya.

Kemitraan Indonesia dan Inggris dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung sejak tahun 2015 telah membuahkan lebih dari 22 kompetisi pendanaan riset melalui 15 program riset dan inovasi. Kerja sama tersebut telah menghasilkan 2.205 publikasi gabungan sepanjang 2015 hingga 2019.

Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Inovasi Inggris Amanda Solloway MP menekankan pentingnya kolaborasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa krisis global akibat Covid-19.

"Saya merasa bangga dapat melanjutkan kemitraan Inggris dengan Indonesia. Untuk terus bekerja bersama mengatasi tantangan-tantangan global, dari mencegah penyebaran penyakit menular di masa depan hingga mengurangi jejak karbon global," tandasnya dalam videonya. (DAY)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.