Dark/Light Mode

Luluh Lantak Karena Ledakan Maha Dahsyat

Lebanon Seperti Kiamat

Kamis, 6 Agustus 2020 03:55 WIB
Kawasan pelabuhan Kota Beirut akibat ledakan dahsyat. (Foto Mohamed Azakir/Reuters)
Kawasan pelabuhan Kota Beirut akibat ledakan dahsyat. (Foto Mohamed Azakir/Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perhatian dunia terhadap corona berhenti sejenak. Semua mata tertuju ke Lebanon. Dunia ikut berduka dan menangis setelah menyaksikan maha dahsyatnya ledakan yang berasal dari 2.750 ton amonium nitrat yang terjadi di Beirut, Ibu Kota Lebanon.

Ribuan bangunan rata dengan tanah. Ratusan orang bergelimpangan di jalanan, meregang nyawa. Ribuan lainnya luka luka. Darah menetes di sekujur badan. Tangis dan jerit tak berhenti terdengar dari berbagai penjuru kota. Ledakan itu terjadi Selasa (4/8), pukul 18.07. Asalnya dari pelabuhan kota.

Dari rekaman video amatir yang beredar di YouTube, awalnya terlihat api berkobar- kobar di sebuah gedung. Asap hitam pekat mengepul. Gemuruh terdengar. Beberapa detik kemudian, ledakan besar terjadi. Dahsyat, mirip ledakan bom atom.

Dentumannya begitu besar, sampai terdengar hampir di seluruh kota yang ditinggali 2,4 juta jiwa itu. Asap berbentuk jamur raksasa membumbung ke angkasa, lalu lekas menyebar ke jalanan dan gedung-gedung di sekitar area ledakan. Bak gempa bumi, tanah ikut bergetar. Ini terlihat dari perekam video amatir yang tampak goyang begitu ledakan terjadi.

Baca juga : Amonium Nitrat Yang Meledak Di Lebanon, Ternyata Milik Pebisnis Rusia

Survei Geologi Amerika Serikat (AS) menyebut ledakan itu setara gempa bumi berkekuatan 3,3 magnitudo. Orang- orang spontan menjerit-jerit ketakutan, lalu berlarian. “Ini seperti kiamat! Semuanya hancur,” ujar seorang saksi mata, Bachar Ghattas. Ledakan menyisakan asap merah oranye yang menggantung di langit Beirut. Dan tentu saja, kerusakan serta korban jiwa.

Gedung-gedung dan rumah-rumah dalam radius 10 km runtuh. Kaca-kaca, puing, dan besi-besi, berserakan memenuhi seluruh kota. Listrik padam. Setengah kota Beirut hancur. Di jalanan pula, tubuh-tubuh manusia bergelimpangan. Bau amis darah menyeruak, bercampur bau sangit bekas ledakan. Sedikitnya 100 orang tewas. Sementara 4 ribu lainnya luka-luka.

Cahaya-cahaya merah dari sirene ambulans dan mobil pemadam kebakaran menembus kegelapan kota Beirut. Mereka bolak-balik mengangkut korban dari jalanan ke rumah sakit, yang petugasnya kewalahan menangani korban sebanyak itu.

Bersaing dengan raungan sirene, terdengar suara orang-orang memanggil-manggil nama sanak saudaranya. Ada juga sejumlah orang yang mengais-ngais puing, berharap menemukan saudaranya yang hilang. Pemerintah Lebanon menyebut masih ada sekitar 100 orang yang belum ditemukan. Sementara 300 ribu warga kehilangan tempat tinggal.

Baca juga : Syukurlah, Pemain PSM Makassar Selamat dari Ledakan di Lebanon

Kehancuran Beirut membuat para pejabatnya shock berat. Gubernur Marwan Abboud tak mampu menyembunyikan kesedihannya saat meninjau lokasi ledakan. Air matanya jatuh berlinang. Dia menyamakan peristiwa ini dengan bom atom yang menghantam Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II.

“Dalam hidup saya, saya belum pernah melihat kehancuran dengan skala besar seperti ini. Ini adalah bencana nasional,” ujar Abboud sambil terisak.

Presiden Lebanon, Michel Aoun, bahkan tak punya kata-kata untuk menggambarkan insiden ledakan Beirut yang disebutnya sebagai malapetaka. “Ledakan ini menjadikan ibu kota sebagai kota bencana,” tuturnya.

Apa penyebab ledakan dahsyat itu? Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab menyebut, biangnya adalah 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan dalam gudang di pelabuhan. Amonium nitrat yang biasa digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak itu, merupakan barang sitaan yang sudah disimpan sejak 2014. Diab bersumpah akan mencari pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini.

Baca juga : Kawan dan Lawan Tawarkan Bantuan

“Mereka yang bertanggung jawab atas bencana ini akan membayar harganya,” tegasnya, kemarin. Para pejabat pelabuhan Beirut dijadikan tahanan rumah dan diawasi ketat petugas keamanan selama penyelidikan dilakukan. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.