Dark/Light Mode

Simpati Dunia untuk Korban Ledakan Lebanon

Kawan dan Lawan Tawarkan Bantuan

Rabu, 5 Agustus 2020 17:14 WIB
Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi [Foto: Faiz Abu Rmeleh/Anadolu Agency]
Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi [Foto: Faiz Abu Rmeleh/Anadolu Agency]

RM.id  Rakyat Merdeka - Dahsyatnya efek ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, ternyata tidak hanya memunculkan simpati pada negara sahabat saja. Negara yang selama ini menjadi musuh Lebanon pun, ikut mengirimkan simpatinya atas ledakan yang terjadi Selasa malam (4/8).

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan belasungkawa terdalamnya setelah ledakan mengerikan di Beirut. Menurutnya, ledakan itu telah melukai beberapa personel PBB.

"Belasungkawa mendalam setelah mendengar kabar ledakan mengerikan di Beirut. Sejumlah personel PBB juga ada di lokasi kejadian," ujar Guterres dikutip AFP.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan dugaannya terhadap ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut. Dia menduga insiden tersebut seperti serangan bom

Baca juga : Menlu RI Sampaikan Bela Sungkawa

Menteri Luar Negeri Michael Pompeo juga mencuitkan, "Kami sedang memantau dan siap membantu rakyat Lebanon, agar mereka pulih dari tragedi mengerikan ini".

Ungkapan simpati juga datang dari rival AS, Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, rakyatnya juga ikut merasakan kesedihan dengan rakyat Lebanon. "Saya menyampaikan simpati dan dukungan kepada keluarga dan korban. Kami berharap semua korban luka segera pulih," bunyi pernyataan Presiden Putin yang disampaikan Kremlin dalam sebuah pernyataan.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengaku, negaranya siap memberi bantuan sesuai dengan kebutuhan yang disampaikan oleh otoritas Lebanon.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga tidak ketinggalan. Dia mengaku kaget dengan insiden tersebut. Johnson menyebut gambar dan video dari Beirut mengejutkan. "Semua pikiran dan doa saya bersama orang-orang yang terperangkap dalam insiden mengerikan ini," tulis dia di Twitter. "Inggris siap memberikan dukungan dengan cara apapun yang kami bisa. Termasuk kepada warga negara Inggris yang terkena dampak."

Baca juga : Ledakan Lebanon Tewaskan 78 Orang dan 4.000 Luka-luka

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga berkicau di sosial medianya. "Kami memikirkan semua orang yang terluka dalam ledakan tragis ini, serta mereka yang berusaha mencari teman atau anggota keluarga atau yang kehilangan orang yang dicintai. Kami siap membantu Anda."

Di saat yang sama, dari kawasan Timur Tengah, Qatar menjadi negara pertama yang bereaksi atas tragedi ledakan di Beirut. Qatar berjanji akan mengirim rumah sakit lapangan untuk mendukung respons medis.

Penguasa Qatar, Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani berharap para korban luka bisa cepat pulih.

Wakil Presiden Uni Emirat Arab yang juga penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum menulis di Twitter; "Belasungkawa kami kepada orang-orang terkasih di Lebanon."

Baca juga : Mentan SYL Panen Bawang Merah Di Bantaeng

Di antara ucapan simpati negara sahabat, Lebanon juga mendapat rasa simpati dari musuh bebuyutannya, Israel. Rezim Zionis, yang secara teknis masih berperang dengan Lebanon, menawarkan bantuan kemanusiaan kepada musuhnya.

"Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi, atas nama Negara Israel, menawarkan kepada pemerintah Lebanon, melalui perantara internasional, bantuan medis dan kemanusiaan, serta bantuan darurat segera," bunyi pernyataan pemerintah Israel. DAY

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.