Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Delegasi Taliban ke Qatar Demi Perundingan Damai Afghanistan
Sabtu, 5 September 2020 23:31 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Delegasi Taliban tiba di Qatar pada Sabtu (5/9/2020) pagi waktu setempat. Kedatangan mereka ini, seperti dikutip kantor berita Qatar, Al Jazeera, dalam upaya dimulainya kembali pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan.
Perundingan ini merupakan bagian kesepakatan damai yang ditandatangani Amerika Serikat (AS) dengan Taliban Februari lalu di Doha, Qatar. AS sendiri telah meningkatkan tekanan kepada pemerintah Afghanistan dan Taliban agar memulai perundingan guna merancang Afghanistan pasca perang.
Baca juga : Berenang 24 Jam Demi Galang Dana Sosial
Terkait hal ini, Penasihat Keamanan Nasional AS, Robert O'Brien mengadakan pembicaraan via telepon dengan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani pekan lalu. Para pejabat AS juga meminta Pakistan agar turut mengajak Taliban ke meja perundingan.
Sejauh ini, terus tertundanya pertukaran sekitar 5.000 pasukan Taliban yang ditahan pemerintah Afghanistan, dan 1.000 pasukan Afghanistan oleh Taliban, menjadi penghambat upaya pembicaraan damai antara kedua belah pihak.
Baca juga : Bacalon Bupati Perseorangan Demo Di Depan Kantor KPU
Akhir Agustus lalu, delegasi yang dipimpin Kepala Kantor Politik Taliban dan Kepala Perundingan pada Kesepakatan Februari dengan AS, Mullah Abdul Ghani Baradar, mengunjungi Pakistan.
Karena banyaknya Dewan Kepemimpinan Taliban yang tinggal di Pakistan, Islamabad pun diminta Washington untuk menggunakan pengaruhnya, untuk mendukung terus dilakukannya perundingan.
Baca juga : Pelanggaran Perdagangan Online Naik Selama Corona
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan juga telah berulang kali mengatakan pembicaraan damai dimulai. Dia menilai, solusi militer untuk mengatasi masalah konflik di Afghanistan kini adalah hal yang mustahil. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya