Dark/Light Mode

Dukung Perbaikan Ekonomi RI

Uni Eropa Siap Kucurin Pinjaman Rp 5,2 Triliun

Sabtu, 19 September 2020 05:00 WIB
Dubes Vincent Piket (kiri) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam acara 
peluncuran EU-Indonesia Cooperation Publication 2020 yang digelar secara virtual dari Jakarta, Kamis (17/9). (Foto Sekretariat UE Jakarta)
Dubes Vincent Piket (kiri) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam acara peluncuran EU-Indonesia Cooperation Publication 2020 yang digelar secara virtual dari Jakarta, Kamis (17/9). (Foto Sekretariat UE Jakarta)

RM.id  Rakyat Merdeka - Uni Eropa siap mengucurkan pinjaman hingga 300 juta euro atau Rp 5,2 triliun per tahun untuk Indonesia, dalam rangka memulihkan perekonomian akibat dampak pandemi Covid-19.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengungkapkan, paket pinjaman itu adalah kelanjutan dari pinjaman yang sudah disalurkan sebelumnya, dalam mendukung Indonesia menghadapi Covid-19 di sektor kesehatan.

“Sebelumnya, kita sudah mengucurkan dana kerja sama sekitar 200 juta euro (Rp 3,5 triliun). Dana itu berasal dari anggaran Uni Eropa dan kontribusi negara-negara anggota EU,” ungkap Dubes Piket dalam konferensi pers virtual Laporan Kerja Sama Pembangunan EU- Indonesia Cooperation Publication 2020, Kamis (17/9).

Baca juga : KAI Teken MoU Pinjaman Tambahan Rp 4,2 Triliun

Piket menyebutkan, dana itu berasal dari Bank Pembangunan Prancis dan Jerman senilai 180 juta euro dan sisa 20 juta euro merupakan hibah. Dana tersebut dialokasikan untuk memasok alat pelindung diri, masyarakat sipil, kelompok rentan serta in- vestasi untuk lebih memperkuat sektor kesehatan.

Piket menegaskan, Uni Eropa peduli atas penderitaan negara-negara terdampak khususnya Indonesia dalam menangani kasus Covid-19 serta upaya untuk pemulihan ekonomi negara. Rincian paket pinjaman dan bantuan lain dari Uni Eropa disusun di dalam laporan berbentuk buku biru berjudul "Building Capacity for Green Growth".

Tak hanya soal pinjaman, buku itu memuat program kerja sama UE-Indonesia selama setahun ke depan. Laporan tersebut sudah diserahkan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Arifin Rudiyanto menyambut baik laporan yang diserahkan Piket.

Baca juga : Hingga Pertengahan September, Penyaluran BSU Tembus Rp 3,6 Triliun

Arifin menuturkan, pihaknya mendukung adanya akses pendanaan dari Eropa untuk pertumbuhan sustainable. Ia juga berharap adanya knowledge building dan bantuan teknis dari Uni Eropa. “Kita perlu solusi praktis yang mendukung pertumbuhannya,” jelas Arifin.

Peduli Lingkungan 

Piket menerangkan, pihaknya menawarkan paket pinjaman sebesar 300 juta euro, antara lain ingin mendorong pemerintah Indonesia memperhatikan isu lingkungan. “Uni Eropa menawarkan tambahan pendanaan 300 juta euro per tahun ke Indonesia demi pemulihan ekonomi yang bersifat pro-lingkungan,” terangnya.

Baca juga : Belanja Tiga Pemain, Atletico Nyiapin Rp 1,3 Triliun

Selain soal pinjaman, Piket berharap pembahasan European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU CEPA) dengan Indonesia bisa cepat dilakukan, Sebab perjanjian itu bisa membantu pemulihan ekonomi dan sosial di Indonesia. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.