Dark/Light Mode

Hari Kedua, 15 Tentara Dilaporkan Tewas

Pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan Pecah Lagi

Senin, 28 September 2020 16:01 WIB
Foto militer Armenia menunjukkan serangan terhadap kendaraan lapis baja Azerbaijan di Nagorno-Karabakh (EPA)
Foto militer Armenia menunjukkan serangan terhadap kendaraan lapis baja Azerbaijan di Nagorno-Karabakh (EPA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertempuran sengit kembali pecah antara militer Armenia dan Azerbaijan di hari kedua pada Senin (28/9/2020). Bentrokan ini terjadi terkait wilayah Nagorno-Karabakh yang dipersengketakan.

Pertempuran ini merupakan yang terbesar yang pernah terjadi sejak 2016 lalu. Konflik ini juga memicu kekhawatiran dunia internasional atas stabilitas di wilayah Kaukasus Selatan. Mengingat kawasan ini merupakan wilayah koridor pipa yang menyalurkan minyak dan gas ke pasar internasional.

Nagorno-Karabakh adalah sebuah wilayah yang terletak di bagian selatan Kaukasus, tepatnya 270 km sebelah barat Baku, ibu kota Azerbaijan. Wilayah ini dihuni oleh mayoritas etnik Armenia, dan dikuasai oleh militer Armenia.

Baca juga : Presiden PKS Bicara Kesejahteraan Petani: Ada Perbedaan Konsep dan Praktik di Lapangan

Penduduk Armenia sering menyebut wilayah ini dengan nama Artsakh. Pada 10 Desember 1991, penduduk etnik Armenia setempat memproklamasikan kemerdekaan Republik Nagorno-Karabakh dari Azerbaijan. Namun, kedaulatan republik tersebut tidak diakui oleh dunia internasional. Wilayah tersebut secara de jure dianggap sebagai bagian dari Azerbaijan.

Pada 27 Juni 2006, Armenia dan Azerbaijan sepakat mengizinkan penduduk Nagorno-Karabakh untuk mengadakan referendum mengenai status wilayah tersebut di masa depan.

Pada konflik ini, kutip kantor berita Inggris, Reuters, Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev secara resmi mengumumkan dilakukan mobilisasi militernya secara parsial. Sementara dikutip kantor berita Rusia, Interfax dari perwakilan Kementerian Pertahanan Armenia, 200 orang Armenia terluka akibat pertempuran Senin (28/9/2020) ini.

Baca juga : Pertama Kali, Kanada Laporkan Nol Kasus Kematian Akibat Covid

Nagorno-Karabakh melaporkan, lebih dari 15 tentaranya tewas pada Senin. Namun pihaknya menegaskan berhasil merebut kembali beberapa wilayah yang sempat hilang pada Minggu (27/9/2020) lalu, setelah Azerbaijan mengerahkan artileri berat ke kawasan tersebut.

Pada Minggu, pihaknya melaporkan kehilangan 16 prajuritnya, dan lebih dari 100 lainnya cedera setelah Azerbaijan melancarkan serangan udara dan artileri. Di saat yang sama, Kementerian Pertahanan Azerbaijan menuding, pasukan Armenia menembaki wilayah di Kota Terter, Azerbaijan.

Bentrokan ini memicu kesibukan diplomasi demi mengurangi ketegangan di kedua belah pihak. Konflik antara mayoritas Kristen Armenia dan sebagian besar Muslim Azerbaijan ini sebenarnya telah berlangsung puluhan tahun.

Baca juga : Anita Kolopaking Cabut Gugatan Praperadilan

Rusia misalnya, menyerukan dilakukannya gencatan senjata. Namun Turki menegaskan, negaranya akan mendukung Azerbaijan, karena menilainya sebagai sekutu lamanya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.