Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kecewa, Tokoh Muslim Boikot Pertemuan Dengan PM Morrison

Kamis, 22 November 2018 14:19 WIB
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison (Foto: ABC)
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison (Foto: ABC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para tokoh Muslim Australia akan memboikot pertemuan dengan Perdana Menteri Scott Morrison. Mereka kecewa dengan pernyataan Morrison bahwa para imam harus melakukan hal lebih demi menangkal serangan teror di Australia. Morrison menyebut masyarakat muslim di Australia punya tanggung jawab khusus untuk menangkal radikalisme serta ideologi ekstrimis Islam yang berbahaya menyusul serangan di Melbourne yang menewaskan dua orang, termasuk pelaku. “Mereka harus proaktif dan mereka harus waspada,” kata Morrison, seraya menambahkan akan berdiskusi dengan para pemimpin umat Islam pekan ini. 

Baca juga : Jokowi Diminta Klarifikasi Pertemuan JK dan PM Israel

Imam Besar Ibrahim Abu Mohamed dan beberapa tokoh Islam lain menolak menghadiri undangan tersebut. Penolakan itu disampaikan dalam surat yang diberikan kepada Morrison, kemarin. Dalam surat tersebut para imam mengungkapkan keprihatinan dan kekecewaan mereka terhadap komentar Morrison dan menteri lain yang menyimpulkan bahwa masyarakat dipersalahkan atas tindakan kriminal yang dilakukan perorangan.

Baca juga : Studi Bahasa Indonesia Di Australia Sepi Peminat

Apalagi, mereka dituntut berbuat lebih banyak untuk mencegah tindakan kekerasan. “Pernyataan-pernyataan seperti ini tidak akan mencapai tujuan apa pun untuk mengatasi masalah mendasar, tetapi malah mengasingkan kelompok besar komunitas Muslim,” isi surat, seperti dikutip dari AFP.

Baca juga : Trump: Laporan CIA Prematur

“Untuk mengadakan sebuah pertemuan berarti yang akan menghasilkan hasil yang positif, peserta harus yakin bahwa pandangan dan kekhawatiran mereka akan benar-benar dihormati dan pertemuan ini tidak akan digunakan untuk menekankan sentimen bahwa komunitas Muslim tidak valid dan memecah-belah,” tulis mereka. “Tujuan pertemuan itu tidak menyatakan keyakinan seperti itu.”
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.