Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

21 Stafnya Jadi Korban Ethiopian Airlines, PBB Pasang Bendera Setengah Tiang

Selasa, 12 Maret 2019 08:49 WIB
Bendera setengan tiang di Markas PBB, Jenewa, Swiss. (Foto Reuters)
Bendera setengan tiang di Markas PBB, Jenewa, Swiss. (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengibarkan bendera setengah tiang untuk memperingati tewasnya 157 orang, termasuk 21 stafnya dalam tragedi kecelakaan Ethiopian Airlines. Di kantor pusat PBB di Jenewa, bendera PBB dipasang setengah tiang. Sedangkan bendera negara anggota lainnya yang biasa terpampang, tidak dipasang.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, pengibaran bendera setengah tiang menandakan "hari yang sedih" bagi PBB.

"Tragedi global ini sangat dekat dengan kita. Perserikatan Bangsa-Bangsa bersatu dalam duka ini," ujar Guterres saat memimpin prosesi mengheningkan cipta di hadapan Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (11/3).

Baca juga : Dokter Hingga Pemain Sepak Bola Jadi Korban Ethiopian Airlines

Insiden yang disebut sebagai tragedi global itu terjadi pada Minggu (10/3). Pesawat Ethiopian Airlines penerbangan ET302 jatuh, sekitar 6 menit setelah lepas landas dari Bandara Addis Ababa. Tragedi tersebut menewaskan 157 orang, termasuk 21 staf PBB yang akan menghadiri konferensi mengenai lingkungan alam di Nairobi.

Program Pangan Dunia PBB (WFP) kehilangan tujuh stafnya dalam insiden tersebut, sementara tiga karyawan Badan Pengungsi PBB (UNHCR) juga tewas akibat tragedi itu. Korban lainnya bekerja untuk kantor PBB di Nairobi juga Somalia, Badan Lingkungan PBB, hingga Program Pembangunan PBB.

Dari keseluruhan badan PBB tersebut, beberapa di antaranya merilis daftar anggota mereka yang menjadi korban dalam tragedi Ethiopian Airlines, salah satunya WFP. Menurut WFP, kebanyakan korban tewas merupakan karyawan di markas mereka di Roma, yaitu Harina Hafitz dari Indonesia, Michael Ryan dan Irlandia, dan Zhen-Zhen Huang asal China. Empat lainnya adalah Ekta Adhikari dari Nepal, Maria Pilar Buzzetti dan Virginia Chimenti dari Italia, serta Djordje Vdovic dari Serbia.

Baca juga : Ombudsman: Kemenhub Jangan Ragu Larang Penerbangan Boeing 737 Max 8

"Dalam suasana duka ini, mari kita kenang rekan-rekan WFP yang mau bepergian dan bekerja jauh dari rumah dan orang-orang kesayangan mereka demi membantu menjadikan dunia lebih baik. Itu adalah panggilan mereka, juga keluarga WFP lainnya," ujar Direktur WFP, David Beasley.

UNHCR juga merilis pernyataan duka atas kematian tiga staf mereka, yaitu Nadia Ali, Jessica Hyba, dan Jackson Musoni. "Kami dikejutkan dengan kehilangan tiba-tiba dan mengerikan ini. Kami melakukan apa pun untuk membantu keluarga Nadia, Jessica, dan Jackson dalam masa yang sulit dan menyakitkan ini," tutur Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi, Fillipo Grandi, sebagaimana dikutip AFP.

Melihat begitu banyak korban, juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan bahwa tragedi ini merupakan salah satu yang terburuk dalam sejarah lembaga internasional tersebut. Sebelumnya, PBB juga pernah kehilangan puluhan stafnya akibat kecelakaan pesawat. Pada 2011, pesawat sewaan PBB jatuh di Kongo, menewaskan 32 orang yang bekerja untuk PBB dan sejumlah organisasi non-pemerintah.

Baca juga : Satu WNI Jadi Korban Kecelakaan Ethiopian Airlines

Terkait tragedi pesawat Ethiopian Airlines, beberapa maskapai penerbangan sejumlah negara menghentikan penggunaan Boeing 737 800 Max demi alasan keselamatan. Negara yang menghentikan sementara adalah China, Indonesia, serta Ethiopia. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.