Dark/Light Mode

Dokter Hingga Pemain Sepak Bola Jadi Korban Ethiopian Airlines

Senin, 11 Maret 2019 19:04 WIB
Harina Hafitz (Foto Facebook)
Harina Hafitz (Foto Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Korban pesawat Ethiopian Airways ET 302 yang jatuh pada Minggu (10/3) mencapai 157 orang. Terdiri dari 149 penumpang dan 8 awak kabin. Sejumlah data nama korban sudah diumumkan berdasarkan kewarganegaraannya. Dilansir Associated Press, Salah satu korban adalah warga negara Indonesia.

Berdasarkan info Kedutaan Besar Indonesia di Roma, Italia, satu WNI berjenis kelamin perempuan yang tinggal di Roma dan bekerja di World Food Program (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi korban. Kabar tersebut dibenarkan Direktur Eksekutif WFP, David Beasley dalam keterangan pers. WNI yang menjadi staf WFP atas nama Harina Hafitz. Menurut Beasley, pihaknya telah menghubungi seluruh keluarga staf WFP yang menjadi korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines.

WFP mengkonfirmasikan, dua korban kewarganegaraan Italia yang bekerja pada WFP di Roma bernama Virginia Chimenti dan Maria Pilar Buzzetti turut tewas. Tiga orang Italia lainnya yang bekerja untuk agen kemanusiaan yang berbasis di Bergamo, Afrika Tremila meiputi Carlo Spini beserta istrinya, Gabriella Viggiani serta Matteo Ravasio.

Baca juga : Satu WNI Jadi Korban Kecelakaan Ethiopian Airlines

Anggota keluarga dari seorang anggota Parlemen Slovakia juga masuk daftar korban tewas. Dikabarkan bahwa istri Anton Hrnko, legislator Partai Nasional, Blanka serta kedua anaknya yaitu Martin dan Michala tewas. Mereka pergi ke Kenya untuk liburan. Begitu juga dengan pejabat sepakbola terkemuka Kenya, Hussein Swaleh termasuk korban juga. Bekas sekretaris jenderal federasi sepakbola Kenya dijadwalkan pulang ke rumah setelah bekerja sebagai komisaris pertandingan dalam Liga Champions Afrika di Mesir pada Jumat (8/3).

Sementara itu, Cedric Asiavugwa, mahasiswa hukum di Universitas Georgetown di Washington, D.C. sedang dalam perjalanan ke Nairobi setelah kematian ibu mertuanya di Kenya. Asiavugwa, mahasiswa tahun ketiga di sekolah hukum, lahir dan besar di Mombasa, Kenya. Sebelum datang ke Georgetown, dia bekerja dengan kelompok-kelompok yang membantu para pengungsi di Zimbabwe, Kenya, Uganda dan Tanzania. Di Georgetown, Asiavugwa mempelajari bisnis internasional dan hukum ekonomi. Dari Ethiopia, dikabarkan ada 18 orang tewas.

Kelompok bantuan Save the Children menyatakan, rekan Ethiopia bernama Tamirat Mulu Demessie tewas dalam kecelakaan itu. Dia bertugas untuk bidang perlindungan anak dalam teknis darurat. Kelompok bantuan Italia yang bermitra dengan UNICEF di Afrika utara menyatakan, salah satu pendiri kelompok tersebut bernama Paolo Dieci juga jadi korban tewas dalam kecelakaan Ethiopian Airlines.

Baca juga : Menteri Rini: BUMN Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Di Madiun

Sedangkan Sebastiano Tusa yang bekerja di Italian Culture Ministry sedang dalam perjalanan ke Nairobi ketika pesawat itu jatuh. Dalam sebuah tweet, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte merespons, kejadian itu adalah hari yang menyakitkan bagi semua orang.

Dari Rusia, ada tiga warga Negara Beruang Putih yang menjadi korban. Ketiganya bernama Yekaterina Polyakova, Alexander Polyakov dan Sergei Vyalikov. Laporan berita mengidentifikasi, Yekaterina Polyakova dan Alexander Polyakov merupakan pasangan suami istri. Mereka akan berlibur ke Kenya.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Serbia mengkonfirmasi seorang warga negaranya ikut masuk dalam daftar korban tewas, tetapi pihaknya tidak memberikan rincian informasi. Media lokal mengidentifikasi pria itu bernama Djordje Vdovic. Harian Vecernje Novosti melaporkan pria tersebut bekerja di WFP.

Baca juga : Cerita Duka Korban Pelecehan Seksual Oknum Gereja

Sebuah kelompok yang mewakili anggota diaspora Afrika di Eropa African Diaspora Youth Forum berduka atas kehilangan stafnya bernama Karim Saafi. Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar menyampaikan ucapan duka setelah satu warganya di identifikasi sebagai korban insiden Ethiopian Airlines. Dia adalah seorang insinyur bernama Michael Ryan. Kementerian Luar Negeri Nigeria mengatakan, pensiunan Duta Besar Nigeria Abiodun Oluremi Bashu juga masuk dalam daftar penumpang pesawat naas tersebut. Dari Norwegia, seorang petugas keuangan Palang Merah Norwegia, Karoline Aadland, tewas dalam penerbangan Ethiopian Airlines.

Dari Kanada, Seorang peofesor dari Carleton University di Ottawa jadi korban tewas. Pius Adesanmi adalah warga Kanada keturunan Nigeria yang tengah melakukan pertemuan kebudayaan dengan Dewan Budaya di Nairobi. Selain itu, ada 17 warga Kanada lainnya yang ikut menjadi korban tewas. Dari China, ada delapan korban tewas, termasuk satu orang dari Hong Kong. Mereka semua adalah anggota perusahaan internasional dan group agensi perjalanan China.

Inggris mendapat kabar tujuh warganya ikut terbang dengan pesawat naas ET302. Sementara Mesir ada enam orang, Jerman ada lima orang, India empat orang. Austria tiga orang, Swedia tiga orang. Sementara Israel, Maroko, Polandia dan Spanyol masing-masing ada dua orang. Belgia, Djibkuti, Mozambik, Nepal, Rwanda, Arab Saudi,Somalia, Sudan, Tongo, Uganda, Yaman dan Nigeria masing-masing ada satu korban tewas. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.