Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Bukan Cuma 4, Ini 6 Pembantu Patrick Kluivert Poles Timnas
- Baru Dipanggil Masuk Timnas, Neymar Malah Cedera
- Alhamdulillah, Joey, Dean Dan Emil Audero Resmi Bisa Bela Timnas Indonesia
- Telkom Akses Bantu Rumah Ibadah & Panti Asuhan di Berbagai Daerah
- Liga Europa: Man United, Spurs Dan Lazio Lolos Perempat Final
![Pengunjuk rasa pro-demokrasi menggunakan payung untuk melindungi diri dari meriam air polisi selama unjuk rasa anti pemerintah di Bangkok. [Foto: AFP / Vachira Vachira / NurPhoto] Pengunjuk rasa pro-demokrasi menggunakan payung untuk melindungi diri dari meriam air polisi selama unjuk rasa anti pemerintah di Bangkok. [Foto: AFP / Vachira Vachira / NurPhoto]](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Pembatasan yang dilakukan pemerintahnya, tak menyurutkan para pengunjuk rasa di Thailand untuk terus menggelar aksi demonstrasi. Bahkan, mereka melakukan apa yang sudah pernah dilakukan para pengunjuk rasa di Hong Kong saat melakukan demo besar-besaran menentang otoritas setempat.
Payung yang dipakai sebagai tameng. Grup percakapan yang aman. Serta isyarat menggunakan tangan, dilakukan warga Thailand dalam demo menentang pemerintah dan kerajaan di negara tersebut. Simbol-simbol itu disebut terinspirasi dari aksi yang sama, yang dilakukan massa pro demokrasi di Hong Kong.
Dalam sejumlah rekaman gambar maupun video sepanjang akhir pekan lalu, terlihat para aktivis dengan topi keras, kacamata dan masker gas berhadap-hadapan langsung dengan polisi. Aksi ini cukup identik dengan apa yang tahun lalu dilakukan massa pro demokrasi di Hong Kong.
Baca juga : Diduga Kelompok Anarko, 33 Orang Ditahan Saat Aksi Di Istana
Tak cuma itu, saat berhadapan dengan polisi, para aktivis Thailand juga meniru aksi flash mob para aktivis di Hong Kong. Mereka juga menggunakan taktik yang sama, "jadilah air". Sebuah filosofi yang dikaitkan dengan tokoh seni bela diri Bruce Lee.
Panumas "James" Singprom, salah satu pendiri Pemuda Bebas, salah satu kelompok utama gerakan Thailand menyebut, saat ini pihaknya harus seperti arus. Yang bergerak cepat. Yang siap mengubah arah setiap saat. "Negara telah menekan kami untuk beradaptasi dengan cepat," ujar James, dikutip AFP, kemarin.
Massa sama sekali tak menghiraukan aturan larangan berkumpul yang dikeluarkan Pemerintah Thailand. Bahkan, aksi demo berubah menjadi semakin besar. Aksi yang menuntut demokrasi dan reformasi kerajaan itu, diikuti puluhaun ribu massa, yang berasal dari berbagai kalangan.
Baca juga : BI Perkuat Kerja Sama Atasi Krisis Ekonomi
Untuk berkomunikasi, mereka menggunakan layanan yang terenkripsi seperti Telegram, untuk menghindari pengawasan dan penangkapan aparat keamanan. Cara itu juga dilakukan di Hong Kong. Massa baru akan menerima pesan terkait lokasi demo sekitar satu jam sebelum aksi.
Kendati demikian, penangkapan aktivis oleh aparat keamanan tetap terjadi. Menyikapi itu, massa kembali meniru apa yang dilakukan pendemo di Hong Kong. Mereka tetap berkumpul, melakukan aksi, tapi tanpa pemimpin yang jelas. Mereka juga menggunakan tagar untuk menyebarkan pesan mereka.
"Mayoritas yang datang untuk demo adalah mereka yang mengatur diri sendiri," ungkap James.
Baca juga : Demonstran Thailand Cuekin Dekrit Darurat
Persahabatan antara massa pendemo di Hong Kong dan Thailand juga diperlihatkan di Bangkok akhir pekan lalu. Para pendemo meneriakkan "kembalikan kemerdekaan ke Hong Kong", sambil memainkan senter dan mengarahkannya ke langit malam Kota Bangkok.
Jika di Hong Kong massa pro demokrasi mengangkat lima jari sebagai simbol lima tuntutan, cara yang mirip juga dilakukan di Thailand. Perbedaannya hanya pada jumlah jari yang diacungkan. Di Thailand, massa mengacungkan tiga jari. Yang terinsipirasi dari film-film Hunger Games.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya