Dark/Light Mode

Demonstran Thailand Tiru Gaya Aksi Di Hong Kong

Rabu, 21 Oktober 2020 17:46 WIB
Pengunjuk rasa pro-demokrasi menggunakan payung untuk melindungi diri dari meriam air polisi selama unjuk rasa anti pemerintah di Bangkok. [Foto: AFP / Vachira Vachira / NurPhoto]
Pengunjuk rasa pro-demokrasi menggunakan payung untuk melindungi diri dari meriam air polisi selama unjuk rasa anti pemerintah di Bangkok. [Foto: AFP / Vachira Vachira / NurPhoto]

 Sebelumnya 
Nasehat dan dukungan mengalir deras dari para aktivis muda di Hong Kong dan Taiwan, yang dijuluki "Aliansi Teh Susu" di media sosial. Itu mengacu pada popularitas minuman itu di ketiga negara tersebut.

Saat gambar polisi Thailand menggunakan meriam air pada pengunjuk rasa tak bersenjata menjadi viral, aktivis Hong Kong berbagi tips tentang bagaimana menangani situasi seperti itu. Salah satu pengguna Twitter Hong Kong bernama Crystaljel merekomendasikan penggunaan payung sebagai perisai. Tak lupa, dia menyarankan membawa air garam.

"Manfaatkan bakat dan keberanian Anda dengan baik," ingat Crystaljel.

Baca juga : Diduga Kelompok Anarko, 33 Orang Ditahan Saat Aksi Di Istana

Apa yang disebut "formasi payung" selama protes di Hong Kong, digunakan Jumat pekan lalu di distrik perbelanjaan pusat Bangkok, memperlihatkan lusinan payung warna-warni kepada orang-orang di garis depan. Mereka mencoba membuat tembok pertahanan manusia saat polisi anti huru hara menyerang.

Para pengunjuk rasa juga membentuk rantai manusia selama protes akhir pekan. Melindungi mereka yang tidak memiliki "perlengkapan tempur". Sistem itu juga memungkinkan kerumunan yang padat untuk berpisah dengan cepat. Sehingga, jika terjadi sesuatu, ambulans bisa datang dengan cepat dan membawa mereka ke rumah sakit terdekat. Isyarat menyilangkan tangan juga dipakai untuk menunjukkan bahaya yang akan datang.

Sama seperti apa yang disebut "pemberani" di Hong Kong, Thailand juga melihat kelompok pengunjuk rasa garis depan yang ditunjuk sendiri selama akhir pekan, yang bergerak maju dalam kerumunan ketika muncul rumor tentang tindakan keras.

Baca juga : BI Perkuat Kerja Sama Atasi Krisis Ekonomi

Seorang mahasiswa yang ikut berdemo mengaku, dia ingin melakukan lebih dari sekadar berpartisipasi dalam protes. "Ini saatnya untuk meningkatkan dan melindungi teman-teman kita," kata mahasiswa itu.

Terlepas dari berbagai kesamaan, Hong Kong belum melihat tindakan keras dari aparat negara yang mematikan, seperti yang telah disaksikan Thailand di masa lalu terhadap gerakan demokrasi. Seorang pengguna di forum mirip Reddit Hong Kong, LIHKG, menyindir bahwa Hong Kong tidak perlu mengajari orang Thailand cara melakukan protes.

Kata dia, Thailand mengalami lebih banyak kudeta daripada yang dialami Hong Kong. "Saat mereka menggunakan granat pada 2014, Anda baru menyanyikan nada protes," katanya. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.