Dark/Light Mode

Komentari Kunjungan Menlu AS Ke Indonesia

Dubes China: Amerika Provokator!

Kamis, 29 Oktober 2020 22:14 WIB
Dubes China untuk RI, Xiao Qian (Foto: Istimewa)
Dubes China untuk RI, Xiao Qian (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Xiao menuding AS sedang menyebarkan "virus politik", menimpakan kesalahan kepada pihak lain, menyerang WHO tanpa alasan yang rasional, dan bahkan keluar dari keanggotaan WHO.

Tindakan tersebut dinilai telah mengganggu kerja sama global untuk menangani pandemi.

3. AS adalah penghambat bagi kerja sama dan keterbukaan dunia.

Baca juga : Didatangi Menlu AS, Indonesia Mending Jangan Gampang Ge-Er

Inisiatif "Belt and Road" yang diprakarsai China, disebutnya memiliki tujuan untuk mewujudkan keuntungan bagi semua pihak, dengan berlandaskan pada prinsip "konsultasi bersama, pembangunan bersama, dan berbagi manfaat bersama", keterbukaan, inklusivitas, dan transparansi.

Inisiatif ini telah mendapat tanggapan dan dukungan dari seratus lebih negara dan organisasi internasional.

Banyak proyek dalam insiatif ini. Misalnya, Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung, telah membawa manfaat nyata bagi negara-negara yang terlibat, termasuk Indonesia.

Baca juga : Kunjungan Di Indonesia Dipadatin Sehari, Pompeo Terbang Ke Vietnam

Sebaliknya, pemerintah AS menjalankan prinsip "America First", melakukan proteksionisme perdagangan dan perundungan perdagangan, serta membelokkan rantai industri global.

AS juga menggunakan kebijakan perdagangan unilateral untuk menekan negara-negara tertentu.

"Aksi AS ini telah mengganggu sistem perdagangan multilateral dan tatanan ekonomi internasional. Di samping menghambat perkembangan normal negara-negara di dunia, serta telah menghalangi upaya menggalang kerja sama dan keterbukaan global," ujar Xiao.

Baca juga : Spectrum Sharing Mendesak Jika Indonesia Ingin Terapkan Industri 4.0

4. AS adalah negara peretas terbesar di dunia.

China telah mengajukan Inisiatif Keamanan Data Global demi keamanan jaringan internet dunia. Huawei, ZTE, dan berbagai perusahaan China lainnya sudah melakukan kontribusi nyata bagi perkembangan infrastruktur telekomunikasi global.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.