Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kecaman terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron makin meluas dan makin keras dari berbagai negara. Macron didesak minta maaf dan mencabut ucapannya yang telah menghina Islam dan Nabi Muhamamad SAW. Namun, Macron belum juga minta maaf dan menyesali perbuatannya. Macron hanya berikan klarifikasi yang jauh dari harapan umat Islam. Memang, Si Macron ini keras kepala dan muka badak.
Kemarin, Macron tampil di Aljazeera, jaringan televisi berita berbahasa Arab yang bermarkas di Qatar. Macron mencoba meredakan serangan berbagai negara terhadap dirinya. Juga aksi boikot produk Prancis yang dilakukan sejumlah negara-negara Arab.
Baca juga : Jokowi Masih Sopan
Macron mengatakan, Prancis dalam keadaan syok setelah terjadinya serangan yang menewaskan tiga orang di Gereja Nice. Sementara untuk pertama kalinya, ada reaksi kuat yang menyerang Prancis secara internasional. “Atas dasar banyak kesalahpahaman, saya ingin menjernihkannya,” ujar Macron,
Seperti dikutip BBC, kemarin. Dia mengatakan, banyak orang salah paham soal kartun Nabi Muhammad yang selama ini dipermasalahkan. Macron menegaskan, dirinya atau pemerintah Prancis tidak mendukung atau membuat kartun tersebut. Kartun tersebut dibuat oleh majalah Charlie Hebdo yang ada di negaranya. “Saya memahami sentimen yang diungkapkan. Tapi anda harus memahami tugas saya sekarang, yakni melakukan dua hal: untuk menenangkan kondisi dan juga melindungi hak-hak ini,” ujarnya, merujuk pada hak berekspresi bagi mereka yang menciptakan kartun tersebut.
Baca juga : Tepuk Tangan Untuk Menag
Tak hanya tampil di TV, Macron kembali menegaskan pendapatnya lewat akun Twitter pribadi miliknya, kemarin. Cuitan itu ditulis macron dalam bahasa Arab. Intinya kurang lebih sama. Di awal, ia menyebut banyak kebohongan soal sikap Prancis di media sosial.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya