Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kamala Harris: Saya Memang Yang Pertama, Tapi Bukan Yang Terakhir…

Minggu, 8 November 2020 13:40 WIB
Kamala Harris: Saya Memang Yang Pertama, Tapi Bukan Yang Terakhir…

RM.id  Rakyat Merdeka - Kamala Devi Harris berhasil mencetak prestasi spektakuler. Dia menjadi wanita kulit hitam pertama, yang menjadi Wakil Presiden AS.

Dalam pidato kemenangannya di Delaware, Sabtu (7/11), Harris menegaskan, kegemilangan yang diraihnya bukanlah hasil instan. Perlu jalan panjang untuk mewujudkannya. "Saya memang wanita kulit hitam pertama di Gedung Putih. Tapi percayalah, ini bukan yang terakhir. Setiap gadis kecil yang menonton pidato saya ini, akan melihat bahwa negara ini penuh dengan kemungkinan,” papar blasteran India-Jamaika ini.

Baca juga : Kamala Harris, Wanita Kulit Hitam Pertama Yang Jadi Wakil Presiden AS

“Kepada setiap anak-anak di negara kami, apa pun jenis kelaminnya, negara ini telah memberikan pesan yang jelas: bermimpilah dengan penuh ambisi, memimpinlah dengan penuh keyakinan. Lihatlah dirimu sedemikian rupa. Tampilkan sisi yang belum diketahui orang. Maka, kami akan bertepuk tangan untuk setiap langkah yang kalian lakukan,” tandasnya.

Harris yang lahir di Oackland, California 20 Oktober 1964 adalah wanita keempat yang sukses meraih tiket Pilpres AS. Sebelumnya, tercatat nama Geraldine Ferraro yang dinominasikan sebagai Wakil Presiden oleh Partai Demokrat pada tahun 1984, tokoh Partai Republik Sarah Palin pada 2008, dan Hillary Clinton pada tahun 2016. Namun, hanya Harris yang berhasil melenggang ke Gedung Putih.

Baca juga : Sepakat Berpisah, Ratu Felisha: Saya Yang Minta Suami Ajukan Gugatan Cerai

Dalam pidatonya, Harris juga berterima kasih kepada Biden dan keluarga, karena telah menerima ia dan keluarganya menjadi bagian dalam perjalanan yang luar biasa. Dia juga menyebut nama Beau Biden, putra Biden yang meninggal dunia dalam usia 46 tahun pada tahun 2015, karena kanker otak. Beau dan Harris pernah sama-sama menjadi jaksa agung di negara bagian.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.