Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Agar Tepat Sasaran, Pemerintah Siapkan Aturan Penyebaran Vaksin
Kamis, 22 Oktober 2020 21:07 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pengadaan vaksin adalah prioritas pemerintah.
Sebab, vaksin bisa menghentikan pandemi Covid-19 dan membantu kepercayaan publik untuk pemulihan ekonomi.
"Dua hal ini bisa diselesaikan dengan imunisasi," ujar Menko Airlangga dalam talkshow “Keseimbangan Baru Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi" di Media Center Satgas Penangaan Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Kamis (22/10).
Baca juga : Santri, Ustad Dan Ponpes Kecipratan Dana Covid-19
Airlangga mengatakan, pemerintah menyiapkan seluruh akses untuk mempercepat pengadaan vaksin di tengah masyarakat. Salah satunya, dengan menerbitkan peraturan presiden (Perpres) terkait pembelian vaksin, dan sekarang disiapkan peraturan menteri kesehatan (Permenkes).
“Metode pembeliannya perlu dibuatkan regulasi. Agar tepat sasaran, tepat jumlah, dan bisa mengakses pada kelompok prioritas untuk mendapatkannya di akhir tahun 2020 ini," papar Menko Airlangga.
Dijelaskan, pemerintah menempuh dua jalur dalam pengadaan vaksin tersebut. Pertama, jalur mandiri melalui pengembangan virus Merah Putih, yang dalam pengembangannya siap masuk ke produksi pada akhir tahun 2021.
Baca juga : Mendagri Tak Pernah Larang Peringatan Maulid Nabi
Yang kedua, jalur kerja sama internasional. Bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan farmasi kelas dunia seperti Sinovac, Sinopharm, Cansino, dan Astra Zeneca yang dikembangkan Oxford University, Inggris.
Untuk vaksin Covid-19 dari Sinovac,sebanyak tiga juta dosis yang diharapkan masuk ke Indonesia pada akhir tahun ini. Selain itu, Sinovac juga akan mengirimkan 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku pada akhir 2020. Bahan baku itu akan diproduksi di Bio Farma.
Terkait prioritas yang mendapatkan vaksin, berdasarkan studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemberian vaksin tahap pertama diberikan pada garda terdepan. Yaitu mereka yang bergerak di bidang kesehatan - seperti dokter dan perawat - dan aparat penegak hukum sebagai penunjangnya.
Baca juga : Taman Safari Tawarkan Kesegaran Alam
“Pemerintah sedang menyiapkan road map dan master plan. Kami akan melaporkan ke Bapak Presiden, yang nantinya akan memutuskan siapa yang didahulukan," jelas Menko Airlangga.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya