Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Turki pengen kembali membina hubungan dengan Israel. Namun, Turki masih ragu karena kebijakan Negeri Zionis yang menjajah Palestina.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepengen berhubungan baik dengan Israel, tanpa mengorbankan perjuangan untuk memerdekakan Palestina.
“Kebijakan Palestina adalah garis merah kami. Tindakan tanpa ampun mereka di sana tidak bisa diterima,” kata Erdogan kepada wartawan setelah Shalat Jumat di Istanbul, dilansir Reuters, kemarin.
Baca juga : Sepanjang 2020, Israel Hancurkan 170 Rumah Palestina
Sebelumnya, Israel dan Turki resmi mengakhiri keretakan diplomatik keduanya.
Perselisihan itu dimulai pada 2010 ketika 10 aktivis Turki tewas dalam konfrontasi kekerasan dengan pasukan komando angkatan laut Israel di atas Kapal Mavi Marmara.
Kapal itu berniat ke Gaza, untuk mengirimkan 10 ribu ton bantuan berupa makanan, obat-obatan, material konstruksi, kursi roda dan lainnya ke wilayah yang menderita akibat blokade Israel sejak 2007.
Baca juga : Jet Tempur Israel Lancarkan Serangan Ke Gaza
Dilansir CNN, kapal itu membawa aktivis yang tak bersenjata. Tapi srael mengatakan, tentara mereka diserang dengan kejam oleh para penumpang yang berada di dalam kapal itu.
Kemudian pada Mei 2018, ketegangan kembali terjadi setelah warga Palestina memprotes kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Protes itu dibalas Israel dengan beberapa tembakan yang menewaskan sekitar 60 orang warga Palestina dalam bentrokan di perbatasan Gaza.
Baca juga : Laku Keras, Topeng Kecantikan Asal Korsel Ini Ludes Dalam Waktu 1 Jam
Erdogan menyalahkan Israel dan menyebutnya sebagai “negara teroris” yang melakukan genosida. Akibat insiden itu, Turki dan Israel saling mengusir duta besar.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya