Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Arab Saudi sepakat mencabut blokadenya terhadap Qatar yang sudah berlangsung selama 3,5 tahun. Langkah itu sesuai dengan kesepakatan untuk menyelesaikan perselisihan politik yang menyebabkan Saudi dan sekutunya memboikot Qatar.
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan, kebijakan negaranya didasarkan pada pencapaian kepentingan negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
Baca juga : Kejar Narsum Antara Jakarta Dan Karawang
“Kebijakan Kerajaan Arab Saudi, di bawah kepemimpinan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, didasarkan pada pendekatan solid demi anggota GCC dan negara-negara Arab, serta demi kebaikan rakyat,” kata Pangeran MBS, dalam sebuah pernyataan yang dirilis Saudi Press Agency, kemarin.
Pengumuman mengejutkan ini disampaikan Kuwait pada 4 Januari lalu, sehari menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dewan Kerjasama Teluk (GCC) di Kota Al-Ula, Arab Saudi.
Baca juga : Petronas Yakin Rossi Masih Bisa Juara
“Berdasarkan usulan (Emir Kuwait) Sheikh Nawaf, disepakati untuk membuka wilayah udara dan perbatasan darat serta laut antara Kerajaan Arab Saudi dan Negara Qatar, mulai malam ini,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Kuwait Ahmad Nasser Al-Sabah, Senin lalu (4/1), di televisi pemerintah, seperti dikutip CNN, kemarin.
Dalam pernyataannya, Ahmad Nasser, Emir Kuwait Sheikh Nawaf telah berbicara dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan Pangeran MBS. Tak lama setelah pengumuman tersebut, Menlu Uni Emirat Arab (UEA) Anwar Gargash menggambarkan KTT GCC ini sebagai pertemuan bersejarah.
Baca juga : Liburan Nataru Di Rumah Aja, Jangan Keluar Dan Tertular
Sementara Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, mereka menyambut keputusan itu sebagai langkah penting untuk menyelesaikan perselisihan.
Bahkan, Iran juga ikut berkometar. Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif berharap, rekonsiliasi itu membawa stabilitas politik dan ekonomi bagi semua penduduk di kawasan tersebut.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya