Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Arab Saudi Buka Wilayah Udaranya untuk Pesawat Israel

Kamis, 3 September 2020 19:14 WIB
Delegasi AS-Israel yang dipimpin oleh penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner (keempat dari kanan) mendarat di Abu Dhabi pada Senin (31/8/2020) sore, setelah menumpang maskapai Israel, El Al. [Foto: AP]
Delegasi AS-Israel yang dipimpin oleh penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner (keempat dari kanan) mendarat di Abu Dhabi pada Senin (31/8/2020) sore, setelah menumpang maskapai Israel, El Al. [Foto: AP]

RM.id  Rakyat Merdeka - Arab Saudi pada Rabu (2/9/2020) waktu setempat akhirnya mengizinkan penerbangan Uni Emirat Arab (UEA) ke semua negara. Termasuk penerbangan UEA-Israel yang melintasi wilayah udara Kerajaan Arab Saudi.

Pernyataan ini, seperti dikutip kantor berita Agence France-Presse (AFP) yang berkantor pusat di Paris, muncul setelah penerbangan komersial langsung pertama dari Tel Aviv ke Abu Dhabi pada hari Senin (31/8/2020), yang melewati wilayah udara Saudi. Penerbangan ini menandai normalisasi hubungan Israel-UEA.

Keputusan Saudi ini menandai tanda konkret lain dari kerja sama Arab Saudi dengan Israel, bahkan setelah menolak secara terbuka untuk mengikuti keputusan UEA dalam membuka hubungan diplomatik dengan negara Yahudi tersebut.

Kantor pers Saudi mengatakan, Saudi telah menerima permintaan UEA untuk mengizinkan penggunaan wilayah udaranya untuk penerbangan menuju ke UEA dan berangkat dari sana ke semua negara.

Baca juga : Ini Harapan Risma Untuk Cawalkot Surabaya

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan, penerbangan komersial pertama bersejarah pesawat Israel langsung ke UEA melintasi Arab Saudi pada Senin itu tidak akan menjadi yang terakhir.

"Sekarang terjadi terobosan luar biasa lainnya. Penerbangan akan lebih murah dan lebih pendek. Itu akan mengarah pada pariwisata yang kuat dan mengembangkan ekonomi kita," tulisnya, dalam pernyataan tak lama setelah pengumuman resmi Kerajaan Saudi.

Sebelumnya, Arab Saudi menegaskan, tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel, sampai negara Yahudi itu menandatangani perjanjian perdamaian yang diakui secara internasional dengan Palestina.

Meski demikian, hal ini tetap dianggap sebagai sikap melunaknya Saudi terhadap Israel. "Pengumuman hari ini menandakan ... menghangatnya hubungan antara Kerajaan Arab Saudi dan Israel. Meski mereka masih sangat berkomitmen terhadap rakyat Palestina, langkah pertama ini adalah langkah besar dan harus dirayakan," kata Marc Schneier, seorang rabi Yahudi Amerika kepada AFP.

Baca juga : Hasto: PDIP Sangat Hati-hati Umumkan Nama Untuk Pilkada Surabaya

Pada Maret 2018, Air India membuka penerbangan rutin pertama ke Israel, yang juga diizinkan melintasi wilayah udara Saudi. Saat itu, kebijakan tersebut juga dinilai sebagai tanda perbaikan di belakang layar hubungan antara Kerajaan Arab Saudi dan Israel.

Namun, Arab Saudi, penentu ekonomi terbesar di dunia Arab dan rumah bagi tempat-tempat paling suci dunia Islam, menghadapi perhitungan politik yang lebih sensitif daripada UEA.

Pengakuan resmi Israel tidak hanya akan dilihat oleh orang-orang Palestina dan pendukung mereka sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan mereka, dan hal itu juga akan merusak citra Kerajaan Saudi sebagai pemimpin dunia Islam.

Pada tahun 2002, Arab Saudi mensponsori Inisiatif Perdamaian Arab yang menyerukan penarikan penuh Israel dari wilayah Palestina yang diduduki dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan solusi yang adil bagi pengungsi Palestina. Imbalannya, Saudi menjanjikan perdamaian dan normalisasi penuh hubungan dengan Israel.

Baca juga : Ganjar Optimis Bandara Yogyakarta Dongkrak Pariwisata Jateng

Tetapi ketidaksukaan Saudi terhadap Iran, di saat yang sama, Saudi kini berupaya menarik investasi asing untuk mendanai rencana diversifikasi ekonomi Visi 2030 Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman, tampaknya hal ini mendorong Kerajaan Saudi kian lebih dekat ke Israel daripada sebelumnya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.