Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Desak Bebasin Navalny Dan Pendukungnya
AS Kecam Rusia Tangkapi Oposan
Senin, 25 Januari 2021 05:07 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) mengecam tindakan pemerintah Rusia menangkap ribuan demonstran menuntut pembebasan tokoh oposisi Alexei Navalny, bersama istrinya, Yulia, pada Sabtu (23/01).
“Kami mengecam tindakan Moskow terhadap demonstran. Kami meminta Rusia untuk membebaskan semua yang ditahan karena menjalankan hak universal mereka,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price dikutip Associated Press kemarin.
Sebelumnya diwartakan, Navalny ditangkap akhir pekan lalu, ketika dia kembali ke Moskow untuk pertama kalinya sejak diracuni pada Agustus lalu, dengan zat saraf tingkat militer. Navalny dirawat di Jerman. Sebelum terjadi demonstrasi, pihak berwenang telah memperingatkan masyarakat bahwa menggelar unjuk rasa berisiko tertular Covid-19, serta terancam penjara. Namun massa tak peduli. Dilansir Reuters, di pusat kota Moskow, setidaknya ada 40.000 orang melakukan demonstrasi.
Baca juga : Komisi I : Tiru Bu Susi Dong, Tangkap Dan Tenggelamkan
“Polisi terlihat memasukkan para demonstran ke dalam mobil van terdekat,” dilansir Reuters.
Sementara, pihak berwenang menyebut hanya sekitar 4.000 orang yang berunjuk rasa. Kementerian Luar Negeri Rusia mempertanyakan perkiraan Reuters.
“Kenapa tidak langsung bilang 4 juta?” sindir Kementerian Luar Negeri di aplikasi pesan, Telegram.
Baca juga : Dubes AS Apresiasi Dukungan Indonesia Atas Insiden Capitol
Kelompok pemantau protes, OVD-Info mengatakan, setidaknya 1.614 orang, termasuk 513 di Moskow dan 212 di St Petersburg, ditahan di seluruh Rusia. Penangkapan dilakukan saat demonstrasi terjadi di hampir 70 kota.
Beberapa pengunjuk rasa meneriakkan “Putin adalah pencuri”, dan “Aib” dan “Kebebasan untuk Navalny!”
“Saya lelah karena takut. Saya tidak hanya muncul untuk diri saya sendiri dan Navalny, tetapi untuk putra saya, karena tidak ada masa depan di negara ini,” ujar pengunjuk rasa di Moskow, Sergei.
Baca juga : Bubarin Partai Yang Kadernya Korupsi, Mimpi Di Siang Bolong
Pria berusia 53 tahun itu mengaku, takut turun ke jalan. Tetapi, dia mereka kecewa dengan sistem peradilan yang tidak terkendali.
Navalny merupakan pengacara berusia 44 tahun. Kini, berada di penjara Moskow. Ia sedang menunggu hasil dari empat masalah hukum yang dinilainya sebagai kasus dibuat-buat pemerintah.
Dia menuduh Presiden Vladimir Putin memerintahkan percobaan pembunuhannya. Namun Putin membantahnya dengan menuduh Navalny bagian trik kotor AS demi mendiskreditkannya. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya