Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Desak Bebasin Navalny Dan Pendukungnya

AS Kecam Rusia Tangkapi Oposan

Senin, 25 Januari 2021 05:07 WIB
Pendemo bentrok dengan kepolisian dalam aksi di Moskow, Rusia. (Foto : Kirill KudryavAVtsev/AFP via Getty Images).
Pendemo bentrok dengan kepolisian dalam aksi di Moskow, Rusia. (Foto : Kirill KudryavAVtsev/AFP via Getty Images).

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) mengecam tindakan pemerintah Rusia menangkap ribuan demonstran menuntut pembebasan tokoh oposisi Alexei Navalny, bersama istrinya, Yulia, pada Sabtu (23/01).

“Kami mengecam tindakan Moskow terhadap demonstran. Kami meminta Rusia untuk membebaskan semua yang di­tahan karena menjalankan hak universal mereka,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price dikutip Associ­ated Press kemarin.

Sebelumnya diwartakan, Na­valny ditangkap akhir pekan lalu, ketika dia kembali ke Moskow untuk pertama kalinya sejak di­racuni pada Agustus lalu, dengan zat saraf tingkat militer. Navalny dirawat di Jerman. Sebelum terjadi demonstrasi, pihak ber­wenang telah memperingatkan masyarakat bahwa menggelar unjuk rasa berisiko tertular Covid-19, serta terancam pen­jara. Namun massa tak peduli. Dilansir Reuters, di pusat kota Moskow, setidaknya ada 40.000 orang melakukan demonstrasi.

Baca juga : Komisi I : Tiru Bu Susi Dong, Tangkap Dan Tenggelamkan

“Polisi terlihat memasukkan para demonstran ke dalam mobil van terdekat,” dilansir Reuters.

Sementara, pihak berwenang menyebut hanya sekitar 4.000 orang yang berunjuk rasa. Kemen­terian Luar Negeri Rusia memper­tanyakan perkiraan Reuters.

“Kenapa tidak langsung bilang 4 juta?” sindir Kementerian Luar Negeri di aplikasi pesan, Telegram.

Baca juga : Dubes AS Apresiasi Dukungan Indonesia Atas Insiden Capitol

Kelompok pemantau protes, OVD-Info mengatakan, setidaknya 1.614 orang, termasuk 513 di Moskow dan 212 di St Petersburg, ditahan di seluruh Rusia. Penangkapan dilakukan saat demonstrasi terjadi di ham­pir 70 kota.

Beberapa pengunjuk rasa meneriakkan “Putin adalah pencuri”, dan “Aib” dan “Kebebasan untuk Navalny!”

“Saya lelah karena takut. Saya tidak hanya muncul untuk diri saya sendiri dan Navalny, tetapi untuk putra saya, karena tidak ada masa depan di negara ini,” ujar pengun­juk rasa di Moskow, Sergei.

Baca juga : Bubarin Partai Yang Kadernya Korupsi, Mimpi Di Siang Bolong

Pria berusia 53 tahun itu mengaku, takut turun ke jalan. Tetapi, dia mereka kecewa dengan sistem peradilan yang tidak terkendali.

Navalny merupakan pengacara berusia 44 tahun. Kini, berada di penjara Moskow. Ia sedang menunggu hasil dari empat masalah hukum yang dinilainya sebagai kasus dibuat-buat pemerintah.

Dia menuduh Presiden Vladi­mir Putin memerintahkan perco­baan pembunuhannya. Namun Putin membantahnya dengan menuduh Navalny bagian trik kotor AS demi mendiskreditkan­nya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.