Dark/Light Mode

Tolak Tragedi Christchurch Selandia Baru Terulang

Tokoh Islam-Kristen Singapura Rapatkan Barisan

Sabtu, 30 Januari 2021 05:49 WIB
Para pemuka agama di Singapura membahas masalah umat menyusul penangkapan remaja yang ingin menyerang masjid. (Foto : Strait Times / CHONG JUN LIANG).
Para pemuka agama di Singapura membahas masalah umat menyusul penangkapan remaja yang ingin menyerang masjid. (Foto : Strait Times / CHONG JUN LIANG).

RM.id  Rakyat Merdeka - Para pemuka agama Kristen dan Islam di Singapura mengecam rencana serangan dan pembunuhan jemaah masjid oleh seorang remaja 16 tahun. Rencananya, dia akan menyerang dua masjid di Singapu­ra pada 15 Maret. Dia dikabarkan terinspirasi dari kejadian serupa di Christchurch, Selandia Baru.

Sejumlah petinggi Dewan Na­sional Gereja Singapura (NCCS) bertemu Mufti Nazirudin Mohd Nasir, otoritas tertinggi agama Islam di Singapura, serta Esa Masood pemimpin Dewan Agama Islam Singapura (MUIS), Kamis lalu (28/1). Hadir pula Menteri Kehakiman dan Dalam Negeri K Shanmugam serta Menteri Negara Urusan Dalam Negeri dan Pembangunan Nasional Faishal Ibrahim.

Baca juga : Teroris Christchurch Terancam Hukuman Seumur Hidup

Selain mengecam rencana serangan tersebut, mereka juga menegas­kan rasa saling percaya dan penger­tian antar agama. Remaja yang sudah ditahan polisi itu merupakan keturunan India pemeluk Protestan.

Pertemuan para pemuka agama digelar di Masjid Yusof Ishak, Woodlands, salah satu dari dua target serangan yang dibidik remaja SMA itu. Satu masjid lainnya yang menjadi sasaran serangan adalah Assyafaah di Sembawang, yang lokasinya tak berjauhan.

Baca juga : OSO Tokoh yang Tak Ambisius, Hanura Bisa Berlari ke Senayan

Menteri Shanmugam pun mengapresiasi, karena kelom­pok-kelompok agama menolak ideologi ekstremisme. “Yang kami miliki di Singapura cukup unik. Ada semangat kerukunan umat beragama. Itu sangat ber­harga dan harus dilindungi,” ka­tanya dikutip Reuters, kemarin.

Presiden Dewan Nasional Gereja-gereja Singapura, Pen­deta Keith Lai, mengatakan, pihaknya akan berdiri bersama dengan umat Islam untuk mem­erangi kebencian dan kekerasan. “Kehadirannya dalam pertemuan ini menegaskan komitmen gere­ja berdiri bersama Muslim untuk meyakinkan masyarakat, bahwa tidak ada permusuhan antara Kristen dan Muslim,” tuturnya.

Baca juga : Bawang Bombai Impor dari Selandia Baru Datang, Mentan Pastikan Stok Aman

Sementara Nazirudin menyam­paikan terima kasih kepada para pemimpin Kristen atas jaminan tidak ada orang Kristen yang ingin menyakiti atau punya niat buruk atau membenci umat Muslim.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.