Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mulai Senin Besok, Pengguna Transportasi Umum Di AS Wajib Pakai Masker

Sabtu, 30 Januari 2021 22:25 WIB
Ilustrasi penumpang subway di New York, AS (Foto: Getty Images)
Ilustrasi penumpang subway di New York, AS (Foto: Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular AS (CDC) menerbitkan aturan yang mewajibkan warga Paman Sam untuk menggunakan masker di berbagai moda transportasi seperti bus, kereta api, taksi, pesawat terbang, kapal, kereta bawah tanah, atau kendaraan berbagi tumpangan pada Jumat (30/1).

Aturan ini akan berlaku efektif pada Senin (1/2) pukul 11.59 malam waktu setempat.

Pemakaian masker itu pun tidak boleh sembarangan. Ada aturannya. Masker harus menutupi wilayah hidung dan mulut. Minimal terdiri dari 2 lapisan kain yang yang tidak pengap, dan memiliki tali pengikat atau dicantelkan ke telinga (earloop), sesuai modelnya.

Baca juga : Deteksi Covid Secara Acak, Moda Transportasi Bus Terapkan GeNose

"Sebenarnya, kami berhak menegakkan perintah ini melalui hukuman pidana. Namun, kami sangat menginginkan kepatuhan dalam menjalankan aturan tersebut, berangkat dari kesadaran warga. Kami juga mengharapkan dukungan, dalam menyukseskan aturan tersebut," demikian pernyataan CDC seperti dikutip CNN, Sabtu (30/1).

Presiden Joe Biden yang dilantik pada 20 Januari lalu, mewajibkan penggunaan masker bagi seluruh warga AS dalam 100 hari pertama pemerintahannya, menyusul jumlah kematian akibat Covid yang mencapai 436 ribu orang.

Selain itu, Biden juga menaikkan jatah dosis vaksin Covid sebesar 16 persen. Demi membendung laju penyebaran Covid, yang telah menjadikan Januari 2021 sebagai bulan mematikan. Apalagi, kondisinya saat ini makin diperparah oleh kemunculan varian baru Covid.

Baca juga : Mulai Jumat Besok, 6 Negara Bagian Di Malaysia Terapkan Lockdown

Lebih dari 400 kasus varian Covid yang ditemukan di Inggris, kini dilaporkan ada di mayoritas wilayah AS. Para pakar kesehatan memprediksi, varian baru ini dapat segera menjadi dominan.

Pada Rabu (28/1), CDC mengumumkan pihaknya telah mendeteksi 434 kasus varian baru Covid di 30 negara bagian. Jumlah ini meningkat 100 angka, dibanding kasus yang dilaporkan beberapa hari sebelumnya.

Varian baru Afrika Selatan juga tak kalah mengkhawatirkan karena cepat menular.

Baca juga : Jelang Tahun Baru Imlek, Vietnam Batasi Penerbangan Masuk

"Proyeksinya, varian baru Inggris akan menjadi dominan di AS pada akhir Maret atau awal April 2021," kata Bos CDC Anthony Fauci dalam jumpa pers di Gedung Putih, Jumat (29/1). [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.