Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepatuhan Prokes Di Transportasi Udara Lebih Baik

Senin, 21 Desember 2020 20:31 WIB
Protokol kesehatan moda transportasi udara jauh lebih baik dibandingkan moda lainnya.
Protokol kesehatan moda transportasi udara jauh lebih baik dibandingkan moda lainnya.

RM.id  Rakyat Merdeka - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memuji implementasi protokol kesehatan (Prokes) moda transportasi udara jauh lebih baik dibandingkan moda lainnya.

"Implementasi prokes  di angkutan umum, sektor udara jauh lebih paten, baik di bandara maupun di pesawat," ujar Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi dalam webinar Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) di Jakarta, dilansir Antara Senin (21/12).

Kendati demikian, YLKI memberikan catatan mengenai implementasi aplikasi kartu kewaspadaan kesehatan atau e-HAC (Health Alert Card) di bandara.

Menurut dia, sejumlah masyarakat masih banyak yang kesulitan penerapan e-HAC sehingga menimbulkan kerumunan di bandara.

Baca juga : Prokes Di TPS Lebih Baik Ketimbang Saat Kampanye

Selain itu, tambah dia, masih ada maskapai tertentu yang melebihi jumlah maksimal kapasitas penumpang pesawat saat pandemi Covid -19, yakni 70 persen.

"Aturannya 70 persen, tetapi kenapa ada maskapai tertentu yang lebih dari itu," tanya Tulus.

Dalam kesempatan sama, Ketua Bidang Advokasi MTI, Djoko Setijowarno mengakui,  implementasi prokes moda transportasi udara memang yang paling baik.

"Transportasi yang sering disorot itu memang di udara. Pesawat BUMN juga ketat, namun memang yang non-BUMN yang ngeri-ngeri sedap," katanya.

Baca juga : Pelabuhan Patimban Beroperasi, Pengusaha Logistik Sumringah

Sementara moda transportasi kereta api, menurut dia, juga cukup konsisten menerapkan prokes n.

Namun yang menjadi perhatian adalah transportasi darat melalui bus. "Awalnya ketat tetapi sekarang seperti tidak dikendalikan lagi," ucapnya.

Tulus mengakui, pendekatan kebijakan untuk masyarakat yang menggunakan moda transportasi bus memang berbeda-beda dengan moda lainnya seperti pesawat.

"Kalau diberlakukan rapid tes, tentu biaya tidak dapat terjangkau karena pengguna transportasi darat, terutama bus antar kota dan antar provinsi (AKAP) sebagian besar merupakan masyarakat menengah ke bawah. Untuk pengguna transportasi udara bisa mandiri," katanya.

Baca juga : Jelang Nataru, Pertamina MOR I Prediksi Realisasi Harian BBM dan LPG Naik

Menurut Djoko, dalam rangka menekan sebaran Corona, maka harus ada bantuan dari pemerintah untuk uji Covid-19 agar diketahui kesehatannya.

Sementara itu, anggota Ombudsman,  Alvin Lie mengatakan, transportasi udara dan kereta api yang terlihat patuh prokes justru diperketat.

"Kita lihat di Jakarta saja, apakah ada yang mengawasi angkot, kopaja, metromini jumlah isi berapa orang, yang di dalam pakai masker atau tidak," ucapnya. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.