Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Peringati Dua Pekan Penembakan Masjid Di Selandia Baru
Korban Tragedi Christchurch Ikhlas Maafkan Sang Teroris
Jumat, 29 Maret 2019 16:53 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Selandia Baru memperingati dua pekan tragedi yang menewaskan 50 orang di dua masjid di kota Christchurch. Ribuan orang berdiri dalam diam ketika nama korban meninggal dibacakan satu persatu dalam peringatan nasional di Hagley Park, Jumat (29/3).
Kegiatan di Hagley Park, dekat Masjid Al Noor, lokasi penembakan massal, adalah peringatan besar ketiga yang diadakan di kota itu sejak peristiwa berdarah ketika shalat Jumat (15/3). Acara ini lebih formal, dihadiri para pejabat tinggi dari negara lain, termasuk Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Dilansir Reuters, dalam acara itu menampilkan Yusuf Islam, juga dikenal sebagai Cat Stevens, yang menampilkan lagunya ‘Peace Train’. Perdana Menteri Jacinda Ardern, yang mengenakan jubah Maori, disebut kakahu mengatakan, dunia harus mengakhiri lingkaran setan ekstremisme.
Baca juga : Donasi Global Kumpulkan Rp 105 Miliar Untuk Keluarga Korban Tragedi Christchurch
“Tantangan kami sekarang adalah menjadikan yang terbaik dari kami sebagai kenyataan sehari-hari, karena kami tidak kebal terhadap virus kebencian, ketakutan,” kata Ardern. Dalam kesempatan itu, Farid Ahmed, pria yang selamat dari serangan mengatakan, telah memaafkan pria bersenjata yang membunuh istrinya, Husna dan 49 orang lainnya. Karena ia tidak ingin memiliki "hati yang mendidih seperti gunung berapi".
"Saya ingin hati yang penuh cinta dan perhatian, penuh belas kasihan dan akan mudah memaafkan, karena hati ini tidak ingin kehilangan nyawa lagi," katanya disambut tepuk tangan.
Farid Ahmed menyerukan orang-orang bekerja bersama untuk perdamaian dan melihat semua orang sebagai bagian dari satu keluarga. Dia menggunakan julukan Christchurch, Kota Taman, sebagai analogi pendapatnya.
Baca juga : Peringati Tragedi Christchurch, 3.000 Orang Gelar Aksi Damai March for Love
“Saya mungkin berasal dari satu budaya, Anda mungkin berasal dari budaya lain, saya mungkin memiliki satu keyakinan, Anda mungkin punya suatu keyakinan lain, tetapi bersama-sama kita adalah taman yang indah,” kata Ahmed.
Kelly Smith (52) dari Auckland, kota terbesar di Selandia Baru, mengatakan, pidato Ahmed indah. “Aku suka apa yang dia katakan: kita semua bunga yang berbeda, tetapi kita semua terlihat cantik bersama dan itu benar,” katanya.
Mohamed Mohideen, presiden Dewan Islam Victoria di Australia, mengatakan tanggapan Ardern terhadap serangan itu memberi kenyamanan bagi rakyat. Dia berterima kasih atas dukungannya terhadap komunitas Muslim.
Baca juga : Salat Jumat Jadi Perhatian Warga Selandia Baru
Pembantaian di Masjid Al Noor dan masjid di Islamic Center Christchurch dilakukan teroris pria bersenjata sendirian yang secara langsung menyiarkan serangan di Facebook. Dia warga Australian, Brenton Tarrant (28) seorang tersangka supremasi kulit putih. Dia didakwa membunuh dan kemungkinan akan menghadapi lebih banyak tuduhan ketika ia muncul kembali di pengadilan Jumat depan.
Acara peringatan tersebut disiarkan di seluruh negeri. Relawan Muslim, yang datang dari Australia dan Asia, membagikan pamflet informasi tentang Islam ketika orang banyak meninggalkan taman setelah usai salat Jumat. [MEL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya