Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Khotbah Salat Jumat Sepekan Pasca-Tragedi Christchurch

Selandia Baru Patah Hati, Tapi Tidak Hancur

Jumat, 22 Maret 2019 10:50 WIB
Umat ​​Muslim salat Jumat disaksikan warga lainnya yang mengelilingi areal salat, di Hagley Park di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (22/3). (Foto AP/Mark Baker)
Umat ​​Muslim salat Jumat disaksikan warga lainnya yang mengelilingi areal salat, di Hagley Park di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (22/3). (Foto AP/Mark Baker)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ribuan orang berkumpul di lapangan Hagley Park, Christchurch, Selandia Baru. Warga Muslim siap-siap salat Jumat. Warga yang non-Muslim membentuk barisan manusia di areal salat. Tampak hadir Perdana Menteri Jacinda Ardern, tokoh masyarakat Selandia Baru.

"Selandia Baru berduka bersamamu. Kita adalah satu," kata Ardern. Tepat Pukul 13.30 waktu setempat, azan shalat Jumat (22/3) berkumandang di lapangan Hagley Park. Di seberang Masjid Al Noor, salah satu dari masjid yang jadi sasaran serangan teroris pekan lalu.

Selain itu, stasiun televisi dan radio nasional TVNZ dan RNZ ikut menyiarkan azan secara langsung ke seluruh pelosok Negeri Kiwi itu.

Baca juga : Mau Salat Jumat, ABG Tewas Ditembak

Setelah azan pertama, kemudian diikuti mengheningkan cipta selama sekitar dua menit. Mengenang korban di Masjid Al Noor dan Islamic Center Linwood. Lalu, diikuti dengan azan kedua sebelum khatib membacakan khotbah. Dalam khotbahnya, khatib Gamal Fouda menyatakan, serangan teroris telah menghancurkan hati umat Islam dan warga Selandia Baru umumnya. Fouda adalah imam Masjid Al Noor yang selamat dalam tragedi pekan lalu.

"Kita patah hati namun kita tidak hancur. Kita hidup. Kita bersatu, kita bertekad tak membiarkan siapapun memecah belah kita," kata Fouda. Dia menyampaikan terima kasih kepada PM Ardern dan seluruh masyarakat Selandia Baru atas simpati dan kepedulian mereka terhadap umat Islam sejak kejadian itu.

"Terima kasih untuk tangisan, bunga, dan untuk tarian haka," ujarnya.

Baca juga : Ketemu JK, Menlu Selandia Baru Ucapkan Belasungkawa

Dilansir Associated Press, Fahim Imam (33) kembali ke kota asalnya, Christchurch untul ikut salat Jumat. Dia meninggalkan Christchurch tiga tahun lalu dan sekarang tinggal di Auckland, kota terbesar di Selandia Baru.

"Sungguh menakjubkan melihat bagaimana negara dan masyarakat telah bersatu benar-benar membuat saya terpukau," kata Imam sebelum salat. Ketika turun dari pesawat paginya, dia melihat seseorang memegang tanda yang bertuliskan "jenaza," yang menunjukkan pemakaman Muslim. Sedangkan yang lain, katanya menawarkan tumpangan gratis ke dan dari tempat salat Jumat.

“Saat saya mendarat di Christchurch, saya bisa merasakan cinta di sini. Saya tidak pernah merasa lebih bangga menjadi seorang Muslim, atau seorang Kiwi dalam hal ini. Itu membuat saya sangat senang bisa mengatakan bahwa saya orang Selandia Baru," kata Imam.

Baca juga : Feri Tenggelam, 94 Tewas Kebanyakan Anak-anak Dan Perempuan

Rangkaian peringatan mengenang tragedi juga dilakukan di tempat lain di Selandia Baru. Ribuan orang tiba di Masjid Kilbirnie untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan komunitas Muslim ketika mereka menghadiri shalat Jumat.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.