Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lawan Diskriminasi Sawit, Jokowi Siap Duet Maut Bareng Malaysia

Jumat, 5 Februari 2021 13:53 WIB
Lawan Diskriminasi Sawit, Jokowi Siap Duet Maut Bareng Malaysia

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengharapkan komitmen Malaysia untuk melawan diskriminasi komoditas sawit di pasar global.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi usai melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (5/2). "Mengenai isu sawit, Indonesia akan terus berjuang untuk melawan diskriminasi terhadap sawit,” tutur Jokowi.

Baca juga : MUI Siap Disidang Di Hari Kiamat

Presiden Jokowi menuturkan, Indonesia tak bisa sendirian. Perjuangan melawan diskriminasi sawit di pasar global akan lebih optimal jika Malaysia turut melakukan langkah yang sama. "Indonesia mengharapkan komitmen yang sama dengan Malaysia mengenai isu sawit ini," imbuhnya.

Untuk diketahui, sejak beberapa tahun terakhir, Uni Eropa terus melakukan diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) Indonesia, menyusul adanya pembatasan impor CPO dari Indonesia dan negara produsen lainnya berdasarkan Pedoman Energi Terbarukan II (Renewable Energy Directive II/RED II) yang kemudian menjadi Undang-Undang (UU) Energi Terbarukan di Uni Eropa.

Baca juga : Jokowi Tak Mau Tunjukkan Dada

Berdasarkan RED II, Uni Eropa didorong untuk meningkatkan porsi sumber terbarukan dalam bauran konsumsi energi menjadi 32 persen dari total konsumsi pada 2030. Aturan ini mengindikasikan penghentian penggunaan biofuel, termasuk minyak sawit.

Indonesia pun memprotes Uni Eropa soal rencana RED II yang dinilai mendiskriminasikan kelapa sawit. Indonesia menyatakan siap menggugat Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk memprotes langkah diskriminasi ini.

Baca juga : Kasus Corona Tembus 1 Juta, Jokowi Gelar Rapat Terbatas

Uni Eropa merupakan salah satu pangsa pasar terbesar ekspor sawit Indonesia, yakni 12 persen. Pasar terbesar minyak sawit Indonesia lainnya adalah China sebesar 18 persen, India 18 persen, dan Pakistan 8 persen. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.