Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Serbu Markas Partai NLD
Tembak Demonstran, Militer Myanmar Pakai Tangan Besi
Kamis, 11 Februari 2021 05:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Militer Myanmar akhirnya menggunakan “tangan besi” untuk membubarkan unjuk rasa Selasa malam (9/2) waktu setempat.
Aparat menyerang markas Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (National League for Democracy/ NLD), dan menembak dua peserta unjuk rasa yang memprotes kudeta di negara tersebut.
Hingga kemarin, belum ada penjelasan resmi dari junta militer atas penyerbuan tersebut. Namun, NLD memberikan pernyataan melalui media sosialnya. “Diktator militer menggeruduk dan menghancurkan markas NLD sekitar pukul 20.30 malam,” bunyi pernyataan NLD di halaman Facebook-nya.
Baca juga : Rakyat Myanmar Acungkan 3 Jari
Pada 1 Februari 2021 dini hari, militer melakukan kudeta atas pemerintahan sipil di bawah Presiden Win Mint dan Pemimpin defakto Aung San Suu Kyi. Keduanya ditahan militer di bawah Jenderal Angkatan Darat Min Aung Hliang. NLD yang diketuai Suu Kyi adalah partai pemenang Pemilu November lalu.
Tindakan represif militer itu, merupakan buntut dari aksi massa dari berbagai elemen di negara yang dulu disebut Burma. Unjuk rasa itu terjadi secara nasional melibatkan ratusan ribu orang. Kendati diancam, demonstrasi terus berlanjut.
Di berbagai kota, polisi anti huru hara menembaki para pendemo dengan meriam air dan peluru karet. Di Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw, dan di Kota Mandalay, aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Baca juga : Empat Hari Berkuasa, Junta Militer Myanmar Mulai Ganas
“Mereka melepaskan tembakan peringatan ke langit dua kali. Kemudian mereka menembak (ke arah pengunjuk rasa) dengan peluru karet,” kata seorang warga.
Seorang dokter di ruang gawat darurat sebuah rumah sakit menjelaskan, militer juga menggunakan peluru tajam. Dua pria berusia 23 tahun dan 19 tahun berada dalam kondisi kritis di rumah sakit. “Kami yakin itu peluru sungguhan karena luka mereka,” kata dokter itu.
Kendati direspons militer dengan tangan besi, warga tampaknya tak akan mundur. Salah seorang pendemo bernama Htet Shar Ko menegaskan, mereka tidak akan mundur. “Kaum muda akan terus berjuang melawan rezim, dengan semboyan kami, ‘kediktatoran militer harus gagal’,” katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya