Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Serbu Markas Partai NLD

Tembak Demonstran, Militer Myanmar Pakai Tangan Besi

Kamis, 11 Februari 2021 05:10 WIB
Militer Myanmar menggunakan meriam air atau water cannon untuk membubarkan demonstran. (Foto : ASSOCIATED PRESS).
Militer Myanmar menggunakan meriam air atau water cannon untuk membubarkan demonstran. (Foto : ASSOCIATED PRESS).

RM.id  Rakyat Merdeka - Militer Myanmar akhirnya menggunakan “tangan besi” untuk membubarkan unjuk rasa Selasa malam (9/2) waktu setempat.

Aparat menyerang markas Par­tai Liga Nasional untuk Demokrasi (National League for Democracy/ NLD), dan menembak dua peserta unjuk rasa yang memprotes ku­deta di negara tersebut.

Hingga kemarin, belum ada penjelasan resmi dari junta militer atas penyerbuan terse­but. Namun, NLD memberikan pernyataan melalui media so­sialnya. “Diktator militer meng­geruduk dan menghancurkan markas NLD sekitar pukul 20.30 malam,” bunyi pernyataan NLD di halaman Facebook-nya.

Baca juga : Rakyat Myanmar Acungkan 3 Jari

Pada 1 Februari 2021 dini hari, militer melakukan kudeta atas pemerintahan sipil di bawah Presiden Win Mint dan Pemimpin defakto Aung San Suu Kyi. Keduanya ditahan militer di bawah Jenderal Angkatan Darat Min Aung Hliang. NLD yang diketuai Suu Kyi adalah partai pemenang Pemilu November lalu.

Tindakan represif militer itu, merupakan buntut dari aksi massa dari berbagai elemen di negara yang dulu disebut Burma. Unjuk rasa itu terjadi secara nasional melibatkan ratusan ribu orang. Kendati diancam, demonstrasi terus berlanjut.

Di berbagai kota, polisi anti huru hara menembaki para pendemo dengan meriam air dan peluru karet. Di Ibu Kota Myanmar, Nay­pyidaw, dan di Kota Mandalay, aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Baca juga : Empat Hari Berkuasa, Junta Militer Myanmar Mulai Ganas

“Mereka melepaskan temba­kan peringatan ke langit dua kali. Kemudian mereka menembak (ke arah pengunjuk rasa) dengan pe­luru karet,” kata seorang warga.

Seorang dokter di ruang gawat darurat sebuah rumah sakit men­jelaskan, militer juga menggunakan peluru tajam. Dua pria berusia 23 tahun dan 19 tahun berada dalam kondisi kritis di rumah sakit. “Kami yakin itu peluru sungguhan karena luka mereka,” kata dokter itu.

Kendati direspons militer dengan tangan besi, warga tampaknya tak akan mundur. Salah seorang pendemo bernama Htet Shar Ko menegaskan, mereka tidak akan mundur. “Kaum muda akan terus berjuang melawan rezim, dengan semboyan kami, ‘kediktatoran militer harus gagal’,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.