Dark/Light Mode

Bantu Korban Gempa Sulbar, Baktimed Dan Diaspora RI Di Eropa Sumbang Rp 60 Juta Ke RSA Dr Lie Darmawan

Rabu, 3 Maret 2021 20:54 WIB
Pembina Yayasan Baktimed Wahid Supriyadi (kanan) menyerahkan sumbangan dari Diaspora Indonesia di Eropa kepada kepada dr Lie Darmawan (tengah). (Foto RM.id/Harian Rakyat Merdeka)
Pembina Yayasan Baktimed Wahid Supriyadi (kanan) menyerahkan sumbangan dari Diaspora Indonesia di Eropa kepada kepada dr Lie Darmawan (tengah). (Foto RM.id/Harian Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Yayasan Bakti Nusantara Medika (Baktimed) dan Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (PETJ) Selasa, 2 Maret 2021, menyerahkan sumbangan sebesar Rp 60 juta kepada pendiri Yayasan doktorSHARE, dr Lie Dharmawan untuk membantu korban yang terdampak gempa bumi di Sulawesi Barat.

Sumbangan diserahkan Pendiri/Pembina Yayasan Baktimed, Wahid Supriyadi di depan Rumah Sakit Apung (RSA) dr Lie Dharmawan. Dalam pertemuan itu, Wahid didampingi Wakil Pembina Baktimed, Hanny Moniaga, Wakil Ketua Masni Eritrina dan Kepala Bidang Logistik dan Transportasi Abdul Wahab.

Hadir juga dari pihak PETJ,  Tessa Dennis, Wakil Ketua Departemen Ekonomi dan Investasi, yang datang langsung dari Inggris. Ini adalah aksi kedua yang dilakukan Baktimed setelah sebelumnya yayasan yang baru berdiri awal Januari ini membantu korban tanah longsor di Bogor 26 Januari lalu.

Baca juga : Bantu Korban Bencana Alam, TMMIN Salurkan Donasi Rp 1,25 M

Selain uang, Baktimed juga menyumbang peralatan APD lengkap untuk keperluan tim medis, 40 desinfectan spray dan 1 portable sterilizer sumbangan dari Kyoto Healthcare. RSA Lie Dharmawan dijadwalkan akan segera berangkat ke Sulawesi Barat untuk membantu korban gempa bumi yang terjadi pertengahan Januari lalu.

Gempa bumi Sulawesi Barat 2021 adalah sebuah gempa darat berkekuatan magnitudo 6,2 yang melanda pesisir barat Pulau Sulawesi pada 15 Januari 2021, pukul 02.28 WITA. Pusat gempa berada di 7 km timur laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 km. Guncangan gempa bumi dirasakan di sebagian besar kawasan barat Pulau Sulawesi hingga pantai timur Kalimantan.

Dalam pertemuannya dengan dr Lie, Wahid yang mantan Dubes RI untuk Uni Emirat Arab dan Rusia merangkap Belarus, menyampaikan penghargaannya atas upaya yang dilakukan doctorSHARE selama ini, dan Baktimed siap untuk berkolaborasi.

Baca juga : BSI Salurkan Logistik Senilai Rp 100 Juta Untuk Warga Jabodetabek

“Ini suatu kerja sama yang pas dan saling mengisi," kata Wahid. 

Menurut Wahid, Yayasan doctorSHARE berpengalaman lebih dari 10 tahun di lapangan dan memiliki fasilitas RSA memadai. "Sementara Baktimed akan memberikan bantuan kesehatan kepada masyarakat terpencil dengan menggunakan pesawat-pesawat kecil,” lanjut Wahid.

Dr Lie mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Baktimed. Ia menyambut baik uluran kerja sama dan bersinergi, mengingat keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu masyarakat yang kurang mampu di bidang kesehatan yang tinggal di daerah terpencil.

Baca juga : Bantu Korban Gempa Sulbar, Zeni TNI AD Distribusikan Air Bersih

Wahid, yang juga mantan Kepala Desk Diaspora Kementerian Luar Negeri, mengucapkan terima kasih kepada PETJ yang secara spontan melakukan fund raising dari para diaspora Indonesia di Eropa. PETJ adalah wadah perhimpunan masyarakat Indonesia (diaspora) di 19 negara Eropa yang peduli dan mendukung pemerintah untuk mencapai Indonesia maju.

Pada kesempatan itu, dr Lie mengajak tim Baktimed dan PETJ untuk melihat dari dekat fasilitas RSA miliknya. Dia bercerita, sepulangnya dari Jerman, membeli sendiri kapal nelayan bekas dan dengan kemampuan keuangannya sendiri mengubahnya menjadi rumah sakit apung pertama di Indonesia. Yayasan yang dipimpinnya saat ini memiliki sekitar 1.000 sukarelawan dari berbagai keahlian. [MEL]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.