Dark/Light Mode

Belum Mau Divaksin Covid, Presiden Uganda Ngaku Masih Pilih-pilih

Senin, 15 Maret 2021 22:36 WIB
Presiden Uganda Yoweri Museveni (Foto: Net)
Presiden Uganda Yoweri Museveni (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Uganda Yoweri Museveni (76) mengaku belum disuntik vaksin Covid-19, karena mengedepankan prinsip kehati-hatian dan masih mempertimbangkan vaksin mana yang akan digunakan.

“Saya belum memutuskan untuk divaksin, karena saya orang yang cukup hati-hati. Saya pun masih pilih-pilih, vaksin mana yang akan saya pakai,” ujar Museveni dalam sebuah tayangan TV, seperti dilansir Reuters, Senin (15/3).

“Vaksinasi tahap awal ini tentunya mendahulukan orang-orang yang rentan terkena Covid seperti para tenaga medis,” sambungnya.

Baca juga : Mau Divaksin Covid? Jangan Begadang, Konsumsi Makanan Bergizi

Pernyataan Museveni jelas dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat Uganda terhadap vaksin. Apalagi, negara tersebut baru aja memulai program vaksinasinya.

"Keraguan Museveni dapat menumbuhkan pesimisme vaksin yang ekstrim di tengah masyarakat Uganda," kata Peter Mwesige, salah satu pendiri sebuah wadah pemikir lokal, dalam cuitannya. 

Saat ini, masih banyak negara Afrika yang belum mendapat vaksin Covid, ataupun memulai program imunisasinya.

Baca juga : Pandemi Covid-19, Guardian Buka Layanan Konsultasi Psikologi Gratis

Sementara vaksinasi Covid tahap awal di Uganda yang menyasar tenaga kesehatan dan lansia, telah dimulai pada pekan lalu.

Vaksinasi dilaksanakan segera, setelah negara Afrika Timur itu menerima 864 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari aliansi COVAX, yang merupakan program pemberian vaksin dari WHO untuk negara miskin dan menengah.

Layaknya negara-negara Afrika, kecuali Afrika Selatan, Uganda melaporkan jumlah kasus Covid yang relatif sedikit dengan angka 40.500, dan 334 angka kematian. 

Baca juga : PSI Mau Interpelasi Anies, PDIP Masih Mikir-mikir

Begitu mendeteksi kasus pertama Covid, negara berpenduduk 42 juta jiwa itu langsung menerapkan pembatasan ketat. 

Sebagian besar pembatasan tersebut kini tengah dilonggarkan. Namun, jam malam dan penutupan bar masih diberlakukan. [HES] 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.