Dark/Light Mode

Ngawur Promosikan Obat Covid, Page Facebook Presiden Venezuela Diblokir

Sabtu, 27 Maret 2021 11:49 WIB
Presiden Venezuela Nicolas Maduro (Foto: Instagram)
Presiden Venezuela Nicolas Maduro (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Platform media sosial sejuta umat Facebook telah memblokir laman (page) milik Presiden Venezuela Nicolas Maduro, karena melanggar kebijakan pelarangan atas penyebaran informasi yang salah tentang Covid-19.

"Maduro telah mempromosikan obat yang diklaim dapat menyembuhkan penyakit, tanpa bukti yang memadai," kata Juru Bicara Facebook, seperti dilansir Reuters, Sabtu (27/3).

Pada Januari 2021, dalam sebuah video, Maduro mempromosikan Carvativir, larutan oral yang berasal dari thyme.

Baca juga : Presiden Bakal Hadiri Temu Nasional Relawan Jokowi

Larutan ini dklaim sebagai obat ajaib yang menetralkan virus Corona, tanpa efek samping. Dokter bilang, promosi ini tidak didukung sains.

Maduro menyebut Carvativir, sebagai obat "tetes ajaib" dari dokter Venezuela abad ke-19, Jose Gregorio Hernandez yang telah dibeatifikasi oleh Gereja Katolik Roma.

Beatifikasi adalah proses pembuktian satu mukjizat, yang kemudian diakui Paus.

Baca juga : Belum Mau Divaksin Covid, Presiden Uganda Ngaku Masih Pilih-pilih

Obat ini diklaim dapat digunakan secara preventif dan terapeutik untuk melawan virus corona.

Video itu pun kini telah dihapus Facebook. "Kami mengikuti panduan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mengatakan saat ini tidak ada obat untuk menyembuhkan virus," kata Juru Bicara Facebook.

“Karena pelanggaran berulang terhadap aturan Facebook, kami memblokir laman tersebut selama 30 hari. Dalam periode tersebut, laman itu hanya read only," sambungnya.

Baca juga : Cegah Lonjakan Covid, Ganjar Sepakat Tidak Ada Libur Imlek

Namun, akun Maduro di Instagram, yang juga bernaung di bawah Facebook, dipastikan aman-aman saja.

Terkait hal ini,  sudah mencoba mengkonfirmasi Kementerian Informasi Venezuela. Namun, belum mendapat jawaban.

Hingga Jumat (26/3), Venezuela mencatat 154.905 kasus positif dan 1.543 angka kematian. Namun pihak oposisi berkeyakinan, angka sebenarnya jauh lebih tinggi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.