Dark/Light Mode

Merasa Terguncang, Polisi Desak Kongres AS Cepat Cari Solusi Pengamanan Capitol Hill

Senin, 5 April 2021 23:44 WIB
Polisi Gedung Capitol memblokir jalan menuju Capitol Hill setelah dua petugas polisi meninggal akibat ditabrak mobil di kawasan Gedung Capitol AS, pada Jumat 2 April 2021 di Washington DC, Amerika Serikat. (Foto Anadolu/Yasin Öztürk)
Polisi Gedung Capitol memblokir jalan menuju Capitol Hill setelah dua petugas polisi meninggal akibat ditabrak mobil di kawasan Gedung Capitol AS, pada Jumat 2 April 2021 di Washington DC, Amerika Serikat. (Foto Anadolu/Yasin Öztürk)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Kongres Amerika Serikat tengah membahas pengamanan di sekitar gedung parlemen, Capitol Hill, usai terjadinya kekerasan yang menewaskan dua orang termasuk satu polisi pada Jumat 2 April lalu. Namun mereka masih mempertimbangkan, pengamanan yang ketat tapi masih bisa diakses rakyat.

Menurut Ketua Serikat Polisi Capitol, Gus Papathanasiou, Kongres AS harus meningkatkan keamanan di sekitar Capitol Hill. "Serangan ini, menyusul kericuhan 6 Januari, telah membuat kami terguncang," ungkap Gus Papathanasiou.

Dia mengatakan Kepolisian Capitol hanya memiliki sekitar 233 petugas, yang kemungkinan akan terus berkurang karena beberapa dari mereka akan segera pensiun. Dilansir kantor berita Turki, Anadolu, William Evans, yang telah bekerja di Capitol selama 18 tahun, meninggal setelah seorang penyerang menabrakkan kendaraan ke dirinya dan petugas lain, sekitar 100 meter dari Capitol Hill pada Jumat (2/4).

Baca juga : Antisipasi Serangan Teror, Polda Metro Jaya Perketat Pengamanan

Tersangka, Noah Green (25) dinyatakan tewas setelah petugas menembakinya. "Kami merasa sangat kehilangan atas kepergian Evans. Pada tahun ini saja, kami sudah kehilangan dua rekan kami," ujar Gus Papathanasiou.

Pada 6 Januari 2021, menjelang pelantikan Presiden Joe Biden, pendukung mantan pesiden Donald Trump menyerbu gedung Capitol dan membuat kerusuhan. Akibatnya, sekitar 80 petugas terluka parah akibat kerusuhan tersebut.

Sejak kerusuhan Januari lalu, pagar keamanan Gedung Capitol ditambah. Penjagaan Garda Nasional pun semakin diperketat. Tapi, hanya beberapa pekan usai pagar keamanan dan penjagaan pasukan dilonggarkan, serangan kembali terjadi.

Baca juga : Mike Tyson Tolak 25 Juta Dolar AS Untuk Tarung Lawan Holyfield

Kejadian itu makin menegaskan, bahwa ancaman selalu mengintai Gedung Capitol. Dan, petugas keamanan diminta untuk selalu memperhatikan hal tersebut. "Saya pikir Capitol selalu menjadi target. Kita perlu mewaspadai hal itu," kata Senator Partai Republik asal Negara Bagian Missouri Roy Blunt, dikutip Channel News Asia.

Kata Blunt pada ABC's This Week, Capitol adalah merupakan simbol Rakyat AS. "Dan kita perlu mengingatnya (rakyat) dalam setiap keputusan yang kita buat. Saya pikir, akan jadi kesalahan jika itu jadi bagian permanen dari Capitol," tegasnya.

Pensiunan militer Letnan Jenderal Russel Honore, yang ditunjuk Ketua DPR AS Nancy Pelosi untuk mengevaluasi keamanan Capitol setelah kerusuhan pada Januari mengatakan, satuan tugasnya telah merekomendasikan langkah-langkah kepada Kongres, untuk meningkatkan keamanan fisik kompleks, termasuk mempekerjakan ratusan petugas polisi lagi.

Baca juga : 34 DPD Partai Demokrat Dorong AHY Pecat Kader Pengkhianat

Lebih lanjut, Honore juga mengingatkan, agar ada penguatan sistem pengawasan di pintu-pintu masuk. Namun, dia menilai, bahwa pagar permanen skala besar tidak mungkin. Honore menjelaskan, dirinya sudah berbicara dengan para anggota parlemen, baik Senat maupun DPR.

"Kami menghasilkan kesimpulan, pengamanan Gedung Capitol merupakan prioritas utama. Tapi harus tetap memastikan, Gedung Capitol masih bisa diakses," ujar Honore.

Dia menambahkan, setelah serangan 11 September 2001, 250 Pengawal Nasional ditempatkan di Capitol selama dua tahun. Dan pihaknya melihat kemungkinan itu bisa terjadi lagi. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.