Dark/Light Mode

Kelimpungan Penuhi Stok Di Dalam Negeri

Awalnya Jadi Eksportir, Kini India Impor Vaksin...

Sabtu, 17 April 2021 05:44 WIB
Warga memadati gerbang pusat vaksinasi setelah mendengar berita kekurangan pasokan vaksin Covid-19, di Mumbai, India, pada 9 April 2021. (Foto : REUTERS/Francis Mascarenhas).
Warga memadati gerbang pusat vaksinasi setelah mendengar berita kekurangan pasokan vaksin Covid-19, di Mumbai, India, pada 9 April 2021. (Foto : REUTERS/Francis Mascarenhas).

 Sebelumnya 
Negeri Bollywood itu telah mengekspor lebih dari 64 juta dosis vaksin AstraZeneca pada periode Januari-Maret.

Sejauh ini, India baru bisa mengirimkan 1,2 juta dosis pada April lalu, dibandingkan dengan 64 juta dosis dalam tiga bulan sebelumnya ke luar negeri.

Seorang pejabat yang menge­tahui strategi vaksin India mengatakan, negara itu menghadapi “situasi darurat”.

Baca juga : Menteri Sandi Ajak WNI Cintai Pariwisata Lokal

Seorang pejabat kesehatan PBB yang terlibat dalam pelun­curan vaksin di Afrika mengata­kan, akan sangat rugi jika sebuah negara hanya bergantung pada satu produsen.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika John Nkengasong mengatakan, awal bulan ini penundaan pa­sokan dari India bisa menjadi “bencana besar”.

Selain India, ada ASyang juga diharapkan memenuhi kebutuhan pemerintah lain, termasuk Inggris, Kanada dan Arab Saudi, di tengah masalah produksi global AstraZeneca.

Baca juga : Kemenhub Perpanjang Penerapan Prokes Perjalanan Dalam Negeri dan Internasional

Sayangnya, belum ada komit­men yang dibuat. Sementara, mencari lebih banyak pemasok, banyak yang masih bergantung pada vaksin India yang me­nyumbang sekitar 60 persen dari pasokan vaksin global Covax.

“Kami memahami keganasan virus di India saat ini. Namun, kami berharap pengiriman da­pat dilanjutkan secepat mung­kin,” ujar sumber Gavi (Aliansi Vaksin Global) dalam email kepada Reuters.

Pada Kamis (15/4), India melaporkan 200.739 infeksi selama 24 jam terakhir, rekor harian ketujuh dalam delapan hari terakhir. Sementara angka kematian naik dari 1.038 men­jadi 173.123. Jumlah total kasus terinfeksi sebanyak 14,1 juta, menjadikan India negara dengan kasus terbesar kedua setelah Amerika Serikat. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.