Dark/Light Mode

Duta Besar Indonesia Untuk Jepang Heri Akhmadi

Ingetin WNI Jangan Mudik Dulu

Selasa, 27 April 2021 17:11 WIB
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dalam pernyataan persnya (Jumat, 23/4). (Foto : Dok. Kemenlu).
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dalam pernyataan persnya (Jumat, 23/4). (Foto : Dok. Kemenlu).

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah lonjakan penularan Covid-19 (Coronavirus Disease), Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga kembali memberlakukan State of Emergency (keadaan darurat) di Prefektur Tokyo, Osaka, Hyogo dan Kyoto mulai Minggu (25/4). Kebijakan ini diberlakukan demi mengantisipasi naiknya jumlah kasus pada masa libur panjang Golden Week di Jepang.

Keadaan darurat ini merupakan yang ketiga kalinya setelah Jepang menerapkan hal sama pada April 2020 dan Januari 2021. Berdasarkan keterangan pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo pada Sabtu (24/4/2021), Pemberlakuan keadaan darurat kali ini dengan pembatasan yang lebih ketat dari sebelumnya.

Menanggapi kabar ini, Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi pun meminta seluruh warga negara Indonesia di Negeri Sakura itu, untuk tidak mudik ke Tanah Air mulai 6 hingga 17 Mei 2021. Imbauan itu sejalan dengan seruan dari Pemerintah Pusat melalui Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021.

“WNI di Jepang dapat masuk ke Indonesia, namun akan sulit pada periode itu kembali ke daerah asal,” tutur Heri. Karena adanya pengendalian transportasi perjalanan lintas kota kabupaten provinsi dan negara.

Baca juga : Please, Jangan Banyak Pengecualian Soal Mudik

“Kami serukan dan memohon dengan hormat agar seluruh WNI di Jepang dapat memperhatikan permintaan dan seruan dari Pemerintah Pusat,” sambung politikus PDI Perjuangan itu.

Dia tahu dan memahami bahwa para WNI sudah pasti rindu bertemu sanak saudara di kampung. Namun untuk menjaga kenyamanan dan keamanan bersama, ia menganjurkan melepas rindu secara online dan berdoa untuk kesehatan dan keselamatan semuanya.

Per Juni 2020, jumlah WNI di kawasan Tokyo sebanyak 5.450 orang, Osaka sebanyak 3.739 orang. Hyogo sebanyak 1.804 orang. Kyoto sebanyak 999 orang.

Selain itu, mantan jurnalis Jawa Pos itu juga mengingatkan WNI agar selalu taat protokol kesehatan. “Kami serukan kepada seluruh WNI untuk dapat menjaga protokol kesehatan dan menaati aturan pemerintah setempat. Jika ada kondisi darurat, dapat menghubungi hotline KBRI Tokyo,” ujarnya, dalam video pesan singkat melalui akun media sosial KBRI Tokyo.

Baca juga : KKP Pede Indonesia Jadi Eksportir Ikan Hias Nomor Wahid Di Dunia

Adapun kontak darurat KBRI Tokyo adalah +818035068612. Juga +818049407419 dan kontak darurat KJRI Osaka adalah +818031131003.

Penetapan keadaan darurat tersebut mengimbau restoran untuk tutup lebih awal pada pukul 20.00 waktu setempat. Fasilitas karaoke dan yang menyediakan alkohol juga diminta tutup.

Kegiatan akan diadakan tanpa penonton. Department store dan shopping center juga diminta tutup, kecuali yang menyediakan kebutuhan sehari-hari.

Penyedia jasa bus dan kereta api diminta untuk menghentikan layanan lebih awal di hari kerja dan mengurangi jadwal keberangkatan pada akhir pekan dan hari libur. Pemerintah Jepang juga mendorong perusahaan untuk mengurangi work from office.

Baca juga : Menteri BUMN Optimis Indonesia Bakal Jadi Lumbung Pangan Dunia

Secara nasional, Jepang mencatat lebih 558.000 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi dengan jumlah korban meninggal akibat Covid-19 lebih 9.800 orang. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.