Dark/Light Mode

Peringatan Hari Quds Internasional 2021

Nasib Palestina Pasca Perdamaian UEA-Bahrain-Israel

Selasa, 4 Mei 2021 16:12 WIB
Kiki Mikail, Dosen Politik Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang
Kiki Mikail, Dosen Politik Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang

 Sebelumnya 
Namun, hingga kini otoritas Palestina menolak perintah Trump tersebut. Para pejabat Palestina berupaya melakukan strategi diplomatik yang meminta pemerintahan negara di dunia untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka, dengan batasan wilayah sebelum terjadinya perang 1967.

Dengan pengakuan Palestina sebagai Negara Pengamat di PBB, Otoritas Palestina berharap mereka dapat menggunakan posisi tersebut untuk menuntut pendudukan Israel terhadap wilayahnya yang kini direbut Israel secara paksa dan kekerasan.

Sebagai negara yang mengakui kedaulatan Palestina, Iran selalu konsisten mendukung pengakuan Palestina sebagai negara merdeka. Namun pasca wafatnya Ghasem Soleimani oleh serangan pesawat nirawak AS di dekat Bandara Internasional Baghdad Irak pada 3 Januari 2020 lalu, Israel nampaknya semakin memainkan manuver politiknya di Timur Tengah.

Baca juga : Quds, Kiblat Pertama Ummat Islam

Karena Iran, Israel berpirkir, bahwa batu rintangan yang berat dari Iran adalah jenderal topnya yang sarat pengalaman di Timur Tengah. Salah satu upayanya adalah meminta Trump memediasi perdamaiannya dengan Bahrain dan UEA. Israel berharap dan bermimpi akan mendapat keuntungan besar dengan perdamaian tersebut.

Adapun kesepakatan damai ketiga negara, Israel-UEA-Bahrain yang ditandatangani PM Israel Benyamin Netanyahu, Menlu UEA Abdullah bin Zayed dan Menlu Bahrain Abdullatif bin Rashid al-Zayani, serta disaksikan langsung oleh Presiden Donald Trump. Jika Bahrain dan UEA merapat dalam rangka melakukan soft diplomacy, kepentingan negaranya dan kepentingan masyarakat Palestina tentunya justru akan membuat pengakuan masyarakat internasional terhadap independensi Palestina semakin terbuka lebar.

Tapi, jika justru sebaliknya, Bahrain dan UEA semakin terikat dan terpojokkan oleh Israel dan sekutu, tentunya akan mempersulit terwujudnya kemerdekaan Palestina yang sangat diharapkan masyarakat Islam dunia.

Baca juga : Menteri Nadiem Ingin Wujudkan Gerakan Merdeka BelajarĀ 

Dengan momentum Hari Quds yaitu Jumat terakhir di bulan suci Ramadan, Republik Islam Iran melalui pemimpin tertingginya menyerukan kepada seluruh umat muslim di dunia untuk melakukan perlawanan terhadap Zionisme Israel.

Pada Hari Quds, umat Islam di berbagai negara dan para pendukung kemanusiaan setiap tahunnya menggelar berbagai aksi solidaritas, sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina yang tertindas.

Di tengah sikap individulisme yang dewasa ini semakin meningkat, umat Muslim di penjuru dunia diharapkan masih tetap setia mendukung kemerdekaan Palestina. Karena penindasan atas nama apapun, tidak dibenarkan dalam semua ajaran Kitab Suci keagamaan maupun kemanusiaan. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.