Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Peringatan Hari Quds Internasional 2021
Nasib Palestina Pasca Perdamaian UEA-Bahrain-Israel
Selasa, 4 Mei 2021 16:12 WIB
Sebelumnya
Dalam pidatonya pada 2017, Trump mengklaim, pemindahan Ibu Kota Israel dari Tel Aviv ke Jerussalem merupakan amanat Undang-Undang Amerika Serikat yang telah disepakati oleh Kongres AS pada 1995. Menurutnya, seluruh Presiden AS dari 1995 sampai sebelum dia berkuasa, telah gagal melaksanakan amanat UU tersebut.
Dalam pidato tersebut Trump beralibi, keputusannya untuk memindahkan Ibu Kota Israel adalah dalam rangka mempercepat perdamaian bagi Israel dan Palestina. Pengakuan Jerussalem menurut Trump adalah sebuah pendekatan baru dalam mengatasi konflik Israel-Palestina yang tidak berkesudahan.
Baca juga : Quds, Kiblat Pertama Ummat Islam
Dalam berbagai sumber, pasca serangan lima tentara Arab terhadap Israel, Negara-negara Arab telah menyepakati batasan-batasan di sepanjang wilayah zona peperangan antara Israel dengan negara tetangga. Batasan tersebut yaitu Jalur Gaza yang diakui sebagai Batasan Mesir dan Jerussalem Timur-Barat diduduki oleh Jordania. Namun, negar- negara Arab menolak negara Israel, yang berarti perbatasannya belum diakui sama sekali oleh negara Arab pada saat itu.
Pada 1967, konflik yang dikenal dengan Perang Enam Hari, membuat perubahan besar perbatasan wilayah Israel. Israel mengakuisasi beberapa wilayah seperti Semenanjung Sinai, Jalur Gaza, Tepi Barat; Jerussalem Timur dan sebagian besar Dataran Tinggi Golan di Suriah.
Baca juga : Menteri Nadiem Ingin Wujudkan Gerakan Merdeka BelajarÂ
Dengan demikian, Israel berhasil memperluas wilayahnya hingga berlipat ganda. Langkah Israel kemudian ditolak oleh komunitas internasional. Namun dengan arogansinya, Amerika Serikat yang dipimpin Trump pada waktu itu memaksa Negara-negara lain untuk mengakui batasan di atas sebagai bagian wilayah teritori Israel.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya