Dark/Light Mode

Jangan Ditiru! Warga Rusia Bandel Abaikan Prokes

Rabu, 19 Mei 2021 21:51 WIB
Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarusia Jose Tavarez. (Foto: Youtube BNPB)
Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarusia Jose Tavarez. (Foto: Youtube BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia merangkap Belarus Jose Antonio Morato Tavares mengatakan, saat ini, negeri beruang merah jadi negara ke-6 di dunia dengan kasus Covid-19 terbanyak. Total jumlah kasusnya, 4,9 juta.

Dari jumlah tersebut, yang sembuh 4,5 juta jadi sekitar 92 persen yang sembuh, yang meninggal dunia 116.575 atau 2,35 persen dari yang terpapar, kemudian yang saat ini dirawat berjumlah 268.955 orang.

Jose mengatakan, meski Rusia menjadi salah satu negara dengan kasus Covid-19 terbanyak, masyarakatnya masih lengah dan abai dalam menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, banyak warga negeri beruang merah yang tidak menggunakan masker di tempat-tempat umum.

"Anak muda yang pakai masker hanya sebagian kecil saja, sayang sekali. Ini jangan ditiru," ujar Jose dalam Webinar Waspada Covid-19 di Indonesia-Belajar dari India, Rusia, dan Singapura, Rabu (19/5).

Baca juga : Khawatir Inflasi AS, Rupiah Makin Lemes

Kenapa begitu? Soalnya, kata Jose, sebagian besar warga Rusia, sekitar 56 persen, merasa tidak takut terinfeksi virus Corona. "Masyarakatnya pede aja, mereka tidak takut tertular. Karena di sini akses rumah sakitnya mudah. Angka kesembuhannya kan tinggi mencapai 92 persen," paparnya.

Tak hanya abai protokol kesehatan. Banyak masyarakat Rusia yang ogah divaksin. Program vaksinasi massal yang digelar secara gratis oleh pemerintah di klinik resmi dan pusat perbelanjaan tampak sepi.

Dipaparkan Jose, hasil survei di Rusia dari lembaga independen menyebutkan, 62 persen warga Rusia belum siap untuk divaksinasi. Hanya 26 persen, yang siap divaksinasi.

"Tentu saja ini bukan contoh yang baik, kami kira masyarakat Indonesia harus tetap taat prokes dan mengikuti program pemerintah untuk vaksinasi," tutur Jose.

Baca juga : Dinikahi Agen Properti

Padahal, pemerintah Rusia sudah melakukan berbagai upaya untuk melindungi rakyatnya dari penularan virus Corona.

Di antaranya, menyediakan pelayanan kesehatan secara gratis, pengembangan vaksin mandiri, vaksinasi massal dan gratis, pembuatan RS darurat, serta memproduksi alat medis sendiri.

Kini, kata Jose, pemerintah Rusia sangat khawatir kasus Covid-19 akan mengalami peningkatan, sehingga pengetatan protokol kesehatan kembali digalakkan.

Apalagi, kasus Covid-19 di Rusia pernah menembus 30 ribu kasus per hari pada Desember 2020. Rusia tak mau kecolongan lagi. "Pemerintah kembali jelaskan sanksi-sanksi pelanggaran prokes yang akan dikenakan secara ketat lagi," tegasnya.

Baca juga : Kantornya Dibom, Wartawan Lintas Batas Adukan Israel ke ICC

Dia berpesan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Rusia untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan menghindari kerumunan) dengan ketat.

Setidaknya ada 1.285 WN Indonesia yang tinggal di Rusia. Dari jumlah tersebut, hanya 35 orang yang terpapar Covid-19. Saat ini, semuanya sudah sembuh. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.