Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 belum berakhir. Bahkan, di beberapa daerah, sejak sepekan terakhir terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 akibat banyak warga mengabaikan protokol kesehatan.
Dalam kondisi seperti ini, rencana pembukaan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai awal tahun ajaran mendatang mesti dikaji lagi secara cermat, berbahaya atau tidak.
Baca juga : Mudik Bisa Picu Ledakan Covid
PTM memang dibutuhkan karena pembelajaran jarak jauh berdampak buruk. Namun, PTM jangan dipaksakan ketika daya dukung belum siap. Karena bisa berakibat fatal.
Kalau dinas pendidikan, dinas kesehatan, sekolah, guru, orang tua dan siswa belum siap, PTM terbatas bisa memunculkan kluster sekolah.
Baca juga : Awas Covid-19 Meledak Lagi
Lebih berbahaya lagi, apabila tidak terkendali, kluster sekolah bisa meluas ke perumahan. Ini karena virus yang dibawa siswa atau guru akan menular ke keluarganya.
Oleh karena itu, kita wajib bertanya, siapkah dinas pendidikan, dinas kesehatan dan sekolah menyediakan masker untuk para siswa dan guru yang ikut PTM?
Baca juga : Rakyat Kecil Butuh Bansos
Siapkah dinas pendidikan dan sekolah menyiapkan sarana cuci tangan dan sabun?
Siapkah dinas pendidikan dan dinas perhubungan menyiapkan sarana transportasi yang aman Covid-19 bagi siswa?
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.