Dark/Light Mode

Presiden Ukraina Legowo Digantikan Bintang Komedi

Selasa, 23 April 2019 07:01 WIB
Volodymyr Zelensky bertepuk tangan saat melihat hasil hitung cepat yang menyatakan dia memenangkan pemilu presiden dengan dukungan lebih dari 70 persen, Minggu (21/4). (Foto : Reuters/ Valentyn Ogirenko).
Volodymyr Zelensky bertepuk tangan saat melihat hasil hitung cepat yang menyatakan dia memenangkan pemilu presiden dengan dukungan lebih dari 70 persen, Minggu (21/4). (Foto : Reuters/ Valentyn Ogirenko).

 Sebelumnya 
Konflik sejak 2014 itu sudah menelan lebih dari 13 ribu nyawa dari dua belah pihak. Warga Ukraina sudah jengah dengan konflik ini dan berharap pemimpin baru mereka bisa mengakhiri masalah ini. Presiden Poroshenko sebelumnya pernah menyebut Zelensky “tidak bertaring” untuk melawan separatis dan kuasa Presiden Rusia Vladimir Putin.

Namun, analis politik melihat status Zelensky yang merupakan warga biasa, tanpa bekingan politik, bisa menjadi nilai tambah tersendiri.

“Zelensky pastinya akan ambil jalan diplomatis, bukan tindakan militer. Dia bisa mengambil hati separatis untuk mau duduk dan berunding,” ujar analis politik Ukraina Mykola Davydyuk.

Baca juga : Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Hari Kartini

Sebelumnya, pemerintahan Poroshenko, mendapat suntikan dana sebesar 17,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 246 triliun dari Badan Moneter Internasional (IMF). Namun, pencairan dana ini berjalan lamban di bawah pemerintahan Poroshenko karena pihak IMF mencium ada bau korupsi dalam penanganan pencairan uang bantuan ini.

Zelensky berjanji akan melakukan apa pun untuk membayar utang Ukraina. Para analis mengingatkan bahwa utang Ukraina akan jatuh tempo dalam beberapa tahun ke depan.

“Tiga tahun ke depan, Ukraina harus membayar utang lebih dari 20 miliar dolar AS,” ujar analis keuangan Concorde Capital, Oleksandr Parashichiy. “Dia harus putar otak dengan cepat untuk mengatasi masalah hutang,” imbuh Parashichiy.

Baca juga : Resmi Jadi Wali Kota Bogor, Pelantikan Arya Bima Tak Dihadiri DPP PAN

Terakhir, Zelensky juga harus menunjukkan kemampuannya untuk bernegosiasi di berbagai situasi politik demi perbaikan sistem perpolitikan Ukraina. Karena tidak punya partai sendiri, analis mengkhawatirkan Zelensky akan sulit menghadapi parlemen.

“Akan sulit bagi Zepensky untuk mendapat dukungan parlemen, yang kebanyakan simpatisan Poroshenko,” ujar analis Democracy House Anatoly Oktysyuk. “Dia harus membuat tim sendiri. Parlemen Ukraina sangat sangar,” lanjutnya.

Zelensky juga diminta bergerak cepat jika “tidak ingin dihadapi tantangan berupa pemakzulan dari parlemen.” “Tugasnya besar. Tapi semua warga Ukraina mendukungnya. Semoga dia bisa mengejutkan kita dengan kemampuan memimpinnya,” tandas Oktysyuk. [DAY

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.