Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

6 Vaksin Covid Kini Telah Mendapat Izin Darurat Dari WHO

Rabu, 2 Juni 2021 00:18 WIB
Sinovac menjadi vaksin keenam di level global, yang tersertifikasi WHO. (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Sinovac menjadi vaksin keenam di level global, yang tersertifikasi WHO. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Vaksin Covid Sinovac akhirnya resmi mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use listing (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (1/6).

Dengan begitu, Sinovac resmi menjadi vaksin produksi China kedua yang telah mendapat restu WHO, setelah Sinopharm.

Total, ada 6 vaksin Covid yang telah resmi mendapat izin penggunaan darurat dari WHO. Yakni, Pfizer-BioNTech, Moderna, AstraZeneca, Johnson&Johnson, Sinopharm, dan Sinovac.

Berikut rincian informasi penerbitan EUL atas keenam vaksin tersebut:

1. Vaksin Pfizer-BioNtech

Vaksin bikinan Amerika Serikat ini memiliki bahan aktif berupa molekul mRNA, yang menghasilkan protein spike virus SARS-CoV-2.

Baca juga : Mantap, Semua Vaksin Covid Di Indonesia Sudah Tersertifikasi WHO

Molekul mRNA bertugas memberi kode kepada sel manusia untuk memproduksi protein spike, yang dapat memicu kekebalan terhadap virus SARS-CoV-2.

Vaksin ini tersertifikasi EUL dari WHO pada 31 Desember 2020.

2. Vaksin AstraZeneca

Vaksin ini memiliki bahan aktif adenovirus dari simpanse (ChAdOx1), yang disisipi gen bagian protein spike dari virus SARS-CoV-2.

Vaksin buatan Inggris yang merupakan hasil duet perusahaan farmasi AstraZeneca dan Universitas Oxford ini mendapatkan izin penggunaan darurat dari WHO, pada 15 Februari 2021.

3. Vaksin Johnson & Johnson

Baca juga : Alhamdulillah, Sinovac Akhirnya Dapat Izin Darurat Dari WHO

Vaksin Covid dosis tunggal yang menggunakan vektor adenovirus jenis Ad26 ini, dikembangkan oleh Janssen Vaccines di Leiden, Belanda, dan perusahaan induknya di Belgia Janssen Pharmaceuticals, subsidier dari perusahaan Amerika Serikat Johnson & Johnson.

Vaksin ini mendapat EUL dari WHO pada 12 Maret 2021

4. Vaksin Moderna

Seperti halnya Pfizer yang sama-sama berasal dari Amerika Serikat, vaksin Moderna juga memiliki bahan aktif berupa molekul mRNA.

Molekul mRNA ini menghasilkan protein spike virus SARS-CoV-2.

Vaksin ini mendapatkan EUL dari WHO pada tanggal 30 April 2020

Baca juga : Rumah Dinas Pejabat Cocok Jadi Tempat Isolasi Darurat

5. Vaksin Sinopharm

Vaksin ini mengandung bahan aktif berupa virus inaktif, yang tidak bisa menginfeksi dan memperbanyak diri.

Vaksin produksi Beijing Bio-Institute of Biological Products Co Ltd, anak perusahaan China National Biotec Group (CNBG) ini resmi mendapat EUL dari WHO pada 7 Mei 2021.

6. Vaksin Sinovac

Seperti halnya Sinopharm, vaksin ini tergolong inactivated vaccine atau mengandung bahan aktif berupa virus inaktif, yang tidak bisa menginfeksi dan memperbanyak diri.

Vaksin produksi Sinovac Biotech, Ltd China ini tersertifikasi EUL oleh WHO pada 1 Juni 2021. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.