Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Vaksin Covid Sinovac akhirnya resmi mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use listing (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (1/6).
Dengan begitu, Sinovac resmi menjadi vaksin produksi China kedua yang telah mendapat restu WHO, setelah Sinopharm.
Total, ada 6 vaksin Covid yang telah resmi mendapat izin penggunaan darurat dari WHO. Yakni, Pfizer-BioNTech, Moderna, AstraZeneca, Johnson&Johnson, Sinopharm, dan Sinovac.
Berikut rincian informasi penerbitan EUL atas keenam vaksin tersebut:
1. Vaksin Pfizer-BioNtech
Vaksin bikinan Amerika Serikat ini memiliki bahan aktif berupa molekul mRNA, yang menghasilkan protein spike virus SARS-CoV-2.
Baca juga : Mantap, Semua Vaksin Covid Di Indonesia Sudah Tersertifikasi WHO
Molekul mRNA bertugas memberi kode kepada sel manusia untuk memproduksi protein spike, yang dapat memicu kekebalan terhadap virus SARS-CoV-2.
Vaksin ini tersertifikasi EUL dari WHO pada 31 Desember 2020.
2. Vaksin AstraZeneca
Vaksin ini memiliki bahan aktif adenovirus dari simpanse (ChAdOx1), yang disisipi gen bagian protein spike dari virus SARS-CoV-2.
Vaksin buatan Inggris yang merupakan hasil duet perusahaan farmasi AstraZeneca dan Universitas Oxford ini mendapatkan izin penggunaan darurat dari WHO, pada 15 Februari 2021.
3. Vaksin Johnson & Johnson
Baca juga : Alhamdulillah, Sinovac Akhirnya Dapat Izin Darurat Dari WHO
Vaksin Covid dosis tunggal yang menggunakan vektor adenovirus jenis Ad26 ini, dikembangkan oleh Janssen Vaccines di Leiden, Belanda, dan perusahaan induknya di Belgia Janssen Pharmaceuticals, subsidier dari perusahaan Amerika Serikat Johnson & Johnson.
Vaksin ini mendapat EUL dari WHO pada 12 Maret 2021
4. Vaksin Moderna
Seperti halnya Pfizer yang sama-sama berasal dari Amerika Serikat, vaksin Moderna juga memiliki bahan aktif berupa molekul mRNA.
Molekul mRNA ini menghasilkan protein spike virus SARS-CoV-2.
Vaksin ini mendapatkan EUL dari WHO pada tanggal 30 April 2020
Baca juga : Rumah Dinas Pejabat Cocok Jadi Tempat Isolasi Darurat
5. Vaksin Sinopharm
Vaksin ini mengandung bahan aktif berupa virus inaktif, yang tidak bisa menginfeksi dan memperbanyak diri.
Vaksin produksi Beijing Bio-Institute of Biological Products Co Ltd, anak perusahaan China National Biotec Group (CNBG) ini resmi mendapat EUL dari WHO pada 7 Mei 2021.
6. Vaksin Sinovac
Seperti halnya Sinopharm, vaksin ini tergolong inactivated vaccine atau mengandung bahan aktif berupa virus inaktif, yang tidak bisa menginfeksi dan memperbanyak diri.
Vaksin produksi Sinovac Biotech, Ltd China ini tersertifikasi EUL oleh WHO pada 1 Juni 2021. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya