Dark/Light Mode

Kunjungi Yordania, Kepala BNPT Teken MoU Kerja Sama Penanggulangan Terorisme

Rabu, 2 Juni 2021 19:14 WIB
Kepala BNPT Boy Rafli Amar dengan Raja Abdullah II di Istana Negara Al Husseiniya, Amman,Yordania. (Foto RM.id/ KBRI Amman)
Kepala BNPT Boy Rafli Amar dengan Raja Abdullah II di Istana Negara Al Husseiniya, Amman,Yordania. (Foto RM.id/ KBRI Amman)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar didampingi Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Amman, Adriansyah dan Deputi Bidang Kerja Sama Internasional, Andhika Chrisnayudhanto, telah melakukan pertemuan kehormatan dengan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiyah,  Abdullah II di Istana Negara Al Husseiniya sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja ke Amman, Yordania.

Pada pertemuan kehormatan tersebut, Raja Yordania mengakui peran penting Indonesia di kawasan regional dan global dalam upaya penanggulangan terorisme. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah capaian Indonesia dalam mencegah dan menanggulangi terorisme di Tanah Air.

Raja Yordania juga menyampaikan, Indonesia sebagai negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia merupakan cermin dari kehidupan beragama yang toleran dan mendorong toleransi antar umat beragama.

Hal tersebut membuat Raja Yordania mendorong peran aktif Indonesia dalam Aqaba Process yang diinisiasi Raja Abdullah pada 2015 dengan dikeluarkannya Amman Message, yang mendorong kerja sama global dalam pencegahan dan pemberantasan terorisme.

Selanjutnya, Kepala BNPT menyampaikan salam hormat Presiden Joko Widodo kepada Raja Yordania, serta peran penting Yordania dalam kawasan regional maupun global dalam upaya penanggulangan terorisme melalui Aqaba Process.

Baca juga : Bamsoet-Ketua IMI Singapura Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Olahraga Otomotif

"Indonesia akan selalu mendukung Yordania dalam forum Aqaba Process sebagaimana tertuang dalam Amman Message. Indonesia siap untuk mendorong kerja sama Aqaba Process di kawasan Asia Tenggara," kata Kepala BNPT.

Boy Rafli juga menyampaikan, kedua belah pihak menyepakati pentingnya upaya pencegahan terorisme di masa pandemi Covid-19, khususnya dengan meningkatnya propaganda ideologi teroris yang salah satunya menyebarkan ideologi Takfiri (sebutan bagi Muslim yang menuduh Muslim lainya sebagai kafir).

"Kedua belah pihak mendorong pentingya upaya negara-negara difokuskan pada pencegahan penyalahgunaan internet termasuk media sosial oleh kelompok teroris guna menyebarkan ideologi sesat tersebut," kata Boy.

Kedua belah pihak juga menilai bahwa salah satu kelompok yang rentan terhadap penyebaran ideologi Takfiri adalah anak muda.

Pada akhir pertemuan, kedua belah pihak meyakini, Indonesia dan Yordania, memiliki peran penting sebagai negara mayoritas berpenduduk Muslim dapat mendorong perubahan di dunia dengan menunjukkan wajah Islam yang damai dan moderat.

Baca juga : Perkuat Layanan, Perpusnas Teken MoU dengan Perpustakaan Nasional Iran

Dalam perjalanan ke Yordania 28 Mei hingga 1 Juni lalu, Boy Rafli juga bertemu Menteri Dalam Negeri Yordania, Mazin Abdellah Al Farrayeh pada 31 Mei. Pada kesempatan itu, keduanya menanda tangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Kerja Sama Penanggulangan Terorisme antara BNPT dengan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Yordania Hashimiyah.

MoU tersebut, antara lain mendorong saling tukar informasi; pertukaran pengalaman dalam penanggulangan terorisme; mendorong kerja sama antar penegak hukum dalam penanggulangan terorisme; kerja sama dalam penecegahan radikalisme dan ekstremisme berbasis kekerasan melalui bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial-budaya; dan pengembangan kapasitas melalui program pelatihan dan pendidikan.

MoU tersebut, akan berlaku selama 5 tahun dan secara otomatis akan diperpanjang selama 5 tahun ke depan. Keduanya menyepakati pentingnya tindak lanjut konkret dan efektif pelaksanaan MoU. Kedua belah pihak juga menekankan penting peran agama termasuk ulama dalam program penanggulangan terorisme, khusus dalam pencegahan.

Selain itu, melalui fasilitasi Kerajaan Yordania Hashimiyah, Kepala BNPT dan rombongan juga melakukan kunjungan terhadap fasilitas-fasilitas Tentara Nasional Yordania (Jordanian Armed Forces) yakni King Abdullah II Special Operation Centre (KASOTC) dan Jordan Design and Development Bureau (JODDB).

Pada kunjungan tersebut, Kepala BNPT dan rombongan juga menyaksikan program pelatihan khusus dengan menggunakan teknologi mutakhir dalam pencegahan maupun merespons serangan ataupun ancaman terorisme di KASOTC.

Baca juga : Puan Ingin APBN 2022 Jadi Alat Intervensi Penanganan Covid-19

Sedangkan di JODDB, Kepala BNPT dan rombongan meninjau berbagai pengembangan peralatan militer canggih  hasil kerja sama dengan mitra Yordania dalam menjaga keamanan dan memelihara perdamaian.

Indonesia dan Yordania membuka hubungan diplomatik sejak November 1951. Pada 2021, kedua negara genap memasuki 70 Tahun Hubungan Diplomatik.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.