Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Ribuan orang Israel di Tel Aviv pada Minggu (13/6/2021) merayakan lengsernya Benjamin Netanyahu yang telah 12 tahun berkuasa dan pembentukan pemerintahan baru di Israel.
Seperti dilansir Times of Israel, Senin (14/6/2021), ribuan orang berkumpul di Alun-alun Rabin, Tel Aviv, yang biasa menjadi lokasi perayaan nasional warga Israel.
Dalam perayaannya, warga membawa semprotan busa dan confetti. Beberapa orang lainnya berkumpul di Alun-Alun Dizengoff yang memiliki air mancur dan menggelar perayaan dengan saling memercikkan air di sana.
“Bibi pulanglah,” seorang pria memimpin nyanyian dari podium Rabin Square, menyebut nama kecil Netanyahu, Bibi.
Baca juga : Bicara Otsus Papua, Bupati Merauke Canangkan Lumbung Pangan Nasional
Para peserta menari, berpelukan dan bersorak. Banyak yang membawa anak-anaknya.
“Saya sedikit kaget karena kami menunggu begitu lama untuk momen ini,” kata Chen Nevo (49) yang datang ke alun-alun bersama anak-anaknya yang masih kecil meskipun sudah larut malam.
“Mereka seharusnya tidur sekarang, tapi saya pikir ini benar-benar momen penting. Saya tidak tahu apakah pemerintah akan bertahan, tetapi ini adalah perubahan, dan kami membutuhkan perubahan,” katanya, ketika lagu terjemahan bahasa Ibrani dari “Imagine” John Lennon bergema di lapangan itu.
Balai Kota Tel Aviv di dekatnya dipenuhi lampu-lampu menyala dengan warna bendera Israel.
Baca juga : Diperingatkan Hamas, Israel Batalkan Pawai Bendera Di Yerusalem
Rubi Sofer (48) juga tiba di perayaan itu bersama keluarganya. Mereka berempat mengenakan kaus hitam bertuliskan huruf putih yang menandakan gerakan protes anti-Netanyahu, yang telah menjadi ciri kehidupan Israel setiap hari Sabtu selama lebih dari setahun.
“Kami sama sekali tidak menyukai Bibi,” kata Sofer, seraya menambahkan bahwa mereka telah menghadiri protes setiap akhir pekan selama 10 bulan.
Emosi yang kontras terlihat pada demonstrasi kecil untuk mendukung Netanyahu dan dalam doa oleh ratusan orang Yahudi Ortodoks dan ultra-Ortodoks di Tepi Barat.
Di luar Kediaman Perdana Menteri Resmi di Yerusalem, tempat Netanyahu menghabiskan malam terakhirnya selama 12 tahun berkuasa, belasan pendukung Netanyahu mengibarkan bendera dan menyanyikan "kami mencintaimu."
Baca juga : Osaka Tolak Wawancara
Netanyahu keluar untuk berterima kasih kepada pendukungnya. Ia juga meminta mereka untuk bergabung dalam protes terhadap pemerintah baru.
Naftali Bennett resmi menjadi PM Israel menggantikan Netanyahu setelah Knesset (Parlemen Israel), menerima kabinet pemerintahan usulan kubu pesaing Netanyahu dalam pemilu lalu, Yair Lapid, pada Minggu (13/6).
Dalam pemungutan suara pada Minggu sore, Bennet berhasil menang tipis suara dengan dukungan 60-59 dari total 120 anggota Knesset menyetujui pembentukan pemerintahan baru tersebut. [MEL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya