Dark/Light Mode

Amankan Parade Bendera, Tentara Israel Siap Hadapi Pertempuran Baru Lawan Hamas

Selasa, 15 Juni 2021 21:14 WIB
Para tentara Israel menyusuri Gerbang Damaskus, salah satu salah satu dari pintu masuk utama menuju Kota Tua, Selasa (15/6/2021) menjelang parade nasionalis, pengibaran bendera untuk perayaan Israel merebut Yerusalem timur selama perang Timur Tengah 1967. (Foto AFP/Ahmad Gharabli)
Para tentara Israel menyusuri Gerbang Damaskus, salah satu salah satu dari pintu masuk utama menuju Kota Tua, Selasa (15/6/2021) menjelang parade nasionalis, pengibaran bendera untuk perayaan Israel merebut Yerusalem timur selama perang Timur Tengah 1967. (Foto AFP/Ahmad Gharabli)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tentara dan polisi Israel siaga satu untuk memberikan perlindungan kepada peserta parade bendera yang diinisiasi kelompok ultranasionalis. Acara tahunan itu Parade tersebut menjadi ujian awal bagi pemerintahan baru yang dipimpin Perdana Menteri Naftali Bennett.

Polisi Israel mengerahkan 2.000 personel Selasa (15/6/2021) untuk memberikan perlindungan kepada peserta parade nasionalis untuk merayakan peringatan pendudukan Israel 1967 di Yerusalem Timur. Perayaan itu seharusnya berlangsung 10 Mei tetapi ditunda karena ketegangan antara Israel dan Palestina.

Baca juga : Syukurlah, Benzema Pulih Dan Siap Tempur Lawan Jerman

Pasukan Pertahanan Israel juga bersiap jika terjadi pertempuran Gaza dengan Hamas dan peningkatan bentrokan di Tepi Barat jika parade itu melewati Kota Tua Yerusalem.

“Situasi di wilayah Palestina tidak stabil dan kami siap untuk pecahnya pertempuran baru,” kata Kepala Staf Israel Defence Force (IDF), Aviv Kohavi Senin malam (14/6/2021), dilansir timesofisrael.com.

Baca juga : Hamas Rilis Rekaman Suara Tentara Israel yang Disandera

Aparat kepolisian akan dikerahkan di sekitar rute yang akan diambil para peserta selama pawai. Mereka akan melewati  Kota Tua Yerusalem dan berhenti di Gerbang Damaskus sebelum melanjutkan ke Tembok al-Buraq Al-Aqsa yang dikenal orang Yahudi sebagai Tembok Barat.

Parade tersebut menjadi ujian awal bagi pemerintahan baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Naftali Bennett. Pemimpin partai Yamina itu berhasil melengserkan Benjamin Netanyahu berkoalisi dengan partai nasionalis garis keras serta partai Arab pertama yang duduk dalam koalisi pemerintahan.

Baca juga : Kebut Pemulihan Kinerja, Garuda Indonesia Percepat Pengembalian Sewa Armada

Setiap tahun, ultranasionalis Israel mengadakan pawai riuh, mengibarkan bendera biru-putih dan meneriakkan slogan-slogan saat mereka berbaris melalui Gerbang Damaskus Kota Tua Yerusalem dan ke jantung kawasan Muslim. Palestina menganggap pawai tersebut sebagai provokasi.

Hamas (faksi Palestina yang memerintah di Jalur Gaza) juga menyerukan kepada warga Palestina agar memberikan perlawanan dengan segala cara untuk menghentikan kejahatan serta arogansi yang ditunjukkan para peserta pawai.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.