Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Presiden Terpilih Iran Emoh Ketemu Biden

Senin, 21 Juni 2021 21:34 WIB
Presiden Terpilih Iran Emoh Ketemu Biden

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi mengaku tak berminat untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden. Sekalipun untuk merundingkan program rudal balistik Teheran, dan dukungannya terhadap milisi regional.

Raisi tetap pada posisi garis keras, menyusul kemenangan telaknya dalam pemilihan pekan lalu. Mantan Kepala Yudikatif itu juga menggambarkan dirinya sebagai "pembela hak asasi manusia", ketika ditanya tentang keterlibatannya dalam eksekusi massal terhadap sekitar 5.000 orang pada tahun 1988.

Ini adalah momen perdana Raisi tampil di acara siaran langsung TV. Dalam momen kelam sejarah Iran di akhir perang Iran-Irak.

Baca juga : Demokrat Yakin, Jokowi Tiru Sikap SBY

“AS berkewajiban mencabut semua sanksi yang menindas Iran,” kata Raisi pada konferensi pers pertamanya setelah pemilihan pada Jumat (18/6).

Pilpres tersebut lebih tepat dipandang sebagai penobatan, setelah pesaing terkuatnya dilarang mencalonkan diri.

Raisi, 60, duduk di depan lautan mikrofon, sebagian besar dari Iran dan negara-negara rumah bagi milisi yang didukung oleh Teheran. Dia tampak gugup di awal komentarnya, tetapi perlahan-lahan menjadi lebih nyaman selama konferensi pers selama satu jam.

Baca juga : Demokrat Siap Jegal Di Senayan

Ditanya tentang program rudal balistik Iran dan dukungannya terhadap milisi regional, Raisi menggambarkan masalah itu sebagai hal yang tidak dapat dinegosiasikan.

Armada pesawat serang Teheran sebagian besar berasal dari sebelum Revolusi Islam 1979, memaksa Iran untuk berinvestasi dalam rudal sebagai lindung nilai terhadap tetangga Arab regionalnya, yang telah membeli miliaran dolar dalam perangkat keras militer Amerika selama bertahun-tahun.

Rudal-rudal itu, dengan batas jangkauan yang diberlakukan sendiri 2.000 kilometer (1.240 mil), dapat menjangkau seluruh Timur Tengah dan pangkalan militer AS di wilayah tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.