Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wacana Presiden Tiga Periode

Demokrat Yakin, Jokowi Tiru Sikap SBY

Minggu, 20 Juni 2021 08:42 WIB
Presiden Jokowi saat bertemu Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum pandemi Covid-19. (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi saat bertemu Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum pandemi Covid-19. (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Demokrat optimis wacana tiga periode untuk masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden akan kandas. Partai berlambang Bintang Mercy ini sangat yakin, Presiden Jokowi tidak berkenan menjabat lagi. 

“Beliau sudah berulang kali menolak rencana tiga periode. Janganlah beliau kemudian dijebak, dipancing-pancing mengamputasi demokrasi, dan menghancurkan cita-cita reformasi,” ujar Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Baca juga : Qodari Lepaskan Segala Rayuan

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat ini menganalisa, Presiden Jokowi pun ingin dikenang sebagai pemimpin demokratis laiknya Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Begitu habis masa jabatannya, tidak lagi ingin mengubah konstitusi agar dapat berkuasa kembali. 

Alumni Universitas Indonesia itu juga menyesalkan wacana presiden tiga periode. Sebab, hal itu hanya membuat regenerasi kepemimpinan menjadi mandek. Padahal, Indonesia memiliki banyak calon pemimpin berkualitas. Termasuk Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang namanya selalu muncul di bursa Pilpres 2024. “Ada Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dari deretan kepala daerah yang berprestasi, lalu Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, hingga Puan Maharani,” sebutnya. 

Baca juga : Demokrat Siap Jegal Di Senayan

Soal wacana presiden tiga periode itu juga kembali ditentang pihak Istana Negara. Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman menegaskan, Presiden patuh terhadap Undang-Undang Dasar 1945, dan menolak gagasan masa jabatan tiga periode. “Mengingatkan kembali, Presiden Jokowi tegak lurus pada konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 dan setia terhadap Reformasi 1998,” ujarnya, kemarin. 

Fadjroel juga mengulang kembali penegasan Presiden Jokowi saat berpidato pada 12 Februari 2019. “Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode itu, ada 3 (motif) menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya. Yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Ketiga, ingin menjerumuskan. Itu saja,” katanya, mengutip Jokowi. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.