Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rusia Tawarin Produksi Vaksin Di Indonesia

Selasa, 6 Juli 2021 13:12 WIB
Menlu Sergey Lavrov dan Menlu Retno Marsudi menunjukkan  berkas Rencana Konsultasi antara Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia periode 2021-2023. (Foto RM.id/Kemlu RI)
Menlu Sergey Lavrov dan Menlu Retno Marsudi menunjukkan berkas Rencana Konsultasi antara Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia periode 2021-2023. (Foto RM.id/Kemlu RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rusia dan Indonesia sedang mendiskusikan kemungkinan memasok dan melokalisasi vaksin Covid-19 buatan Rusia di dalam negeri. Rencana ini dibahas Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bersama Menlu Retno Marsudi di Jakarta, Selasa (6/7/2021).

"Kami kembali menegaskan kesiapan Rusia untuk bekerja sama erat dengan Indonesia secara bilateral, termasuk tidak memasok vaksin, tetapi juga memproduksinya di Indonesia," jelas Lavrov dalam konferensi pers bersama, Selasa (6/7).

Menurut Lavrov, Moskow dan Jakarta yakin bahwa vaksin harus dapat diakses oleh seluruh masyarakat dunia. Kedua negara juga mendukung inisiatif Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menyediakan akses vaksin bagi semua.

Baca juga : Jepang Siapin Paspor Vaksin Agar Tembus Di Lebih 10 Negara

Sampai saat ini, empat vaksin anti Virus Corona telah terdaftar di Rusia. Yaitu Sputnik V dan Sputnik Light (Pusat Penelitian Nasional Gamaleya untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi), EpiVacCorona (Vector State Scientific Center of Virology dan Biotechnology), dan vaksin CoviVac (Chumakov Federal Scientific Pusat).

Vaksin Sputnik V, EpiVacCorona dan CoviVac adalah vaksin yang harus dipakai dua dosis sementara Sputnik Light hanya perlu disuntikkan satu dosis saja.

Menanggapi pernyataan Lavrov, Menlu Retno mengatakan, tim Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia telah mengunjungi Rusia pada Juni lalu untuk meninjau fasilitas produksi vaksin Covid-19 Sputnik V.

Baca juga : Angkasa Pura I Siapkan Sentra Vaksinasi Di 15 Bandara

Rusia, kata Retno, juga sudah mendonasikan sejumlah obat-obatan anti viral dan alat kesehatan bagi Indonesia sejak awal pandemi muncul. Kerja sama kesehatan kedua negara, sambung Retno, akan diperkuat melalui nota kesepahaman (MoU) Kerja Sama Kesehatan RI-Rusia yang masih dalam tahap finalisasi.

"MoU ini akan menjadi fondasi kerja sama kesehatan jangka menengah dan jangka panjang, termasuk soal rencana produksi bersama vaksin Covid-19 antara Indonesia dan Rusia," tutur Retno.

Indonesia memang berencana menggunakan Sputnik V sebagai salah satu vaksin Covid-19 dalam program vaksinasi. Sejauh ini, pemerintah mengumumkan vaksin Negeri Beruang Merah itu akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong alias mandiri.

Baca juga : Memasuki Usia Berlian, BNI Menuju Bank Internasional-nya Indonesia

Indonesia telah berkomitmen mendatangkan total 20 juta dosis vaksin Sputnik V. Semula, pada akhir April atau Mei lalu, Sputnik V akan didatangkan secara bertahap. Namun, rencana itu mundur.

Pada April lalu, BPOM berencana mengeluarkan keputusan atas permohonan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin Sputnik V. Namun, rencana itu ditunda karena BPOM mengaku masih memerlukan beberapa kelengkapan data sebelum memberi lampu hijau.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.