Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Corona Nggak Beres-beres

Rakyat Malaysia Desak PM Muhyiddin Mundur

Kamis, 8 Juli 2021 05:25 WIB
Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin. (Foto : Istimewa).
Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Malaysia menuding pemerintahan Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin tidak becus menangani pandemi Covid-19. Mereka pun mendesak Muhyiddin mundur dengan mengibarkan bendera hitam.

Pemasangan bendera men­jadi tren di negeri jiran itu semenjak pemerintah resmi memperpanjang lockdown nasional. Otoritas negara menyebut lock­down tersebut dengan istilah Perintah Kawalan Pergerakan (PKP/MCO). Pemberlakuannya akan berlanjut hingga Malaysia mencatat kasus di bawah 4 ribu kasus infeksi harian.

Hal ini rupanya menghambat mobilitas masyarakat dan denyut nadi perekonomian. Sejumlah warga merasa kesulitan mengi­barkan bendera putih di depan rumah. Itu artinya warga mem­butuhkan bantuan untuk meno­pang kehidupan sehari-hari.

Baca juga : Menpora Bakal Perketat Naturalisasi Pemain Asing

Bendera merah berkibar, menandakan mereka butuh makan­an bagi hewan peliharaan. Kini, bendera hitam yang bermuncu­lan. Puluhan ribu warga mengi­barkan bendera hitam, sebagai bentuk protes kepada pemerin­tah karena dinilai tidak becus menangani Covid-19.

Salah satunya, Laila Mohd (32) yang tinggal di Subang Jaya, Selangor. Dia salah satu dari puluhan ribu warga Ma­laysia yang menjadi bagian dari gerakan #BenderaHitam. “Ben­dera hitam ini pertanda solidari­tas masyarakat dalam melawan pemerintahan,” katanya, kepada The Straits Times, kemarin.

“Sudah waktunya kita meng­ganti pemerintahan ini. Warga Malaysia berhak mendapatkan yang lebih baik,” ujar perem­puan itu lagi.

Baca juga : Menko Airlangga Ajak Kadin Berperan Dalam Penyediaan Vaksin Mandiri

Gerakan tersebut mengajak pengguna media sosial untuk membagikan foto bendera hi­tam sebagai bentuk protes pada koalisi pemerintah Perikatan Nasional (PN). Mereka menganggap PN gagal menangani pandemi Covid-19 dan tidak peduli terhadap rakyatnya.

Kampanye bendera hitam mendesak Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengundurkan diri. Mereka juga mendorong digelarnya sidang parlemen, serta menyerukan diakhirinya keadaan darurat.

“Untuk membunuh demokrasi negara. Untuk nyawa yang telah hilang di bawah pemerintahan ini. Untuk manajemen pandemi yang tidak efektif. Untuk perlakuan yang tidak setara. Hari ini, kita mengibarkan bendera hitam!” kata seorang netizen di Twitter.

Baca juga : Corona Tak Terkendali, Gus Muhaimin Dukung Wacana PPKM Darurat

Keadaan darurat diberlakukan Muhyiddin setelah mendapat lam­pu hijau dari Raja Malaysia Sul­tan Abdullah, karena penularan Covid-19 semakin mengkhawatirkan. Malaysia mengalami kri­sis ekonomi setelah keadaan darurat diberlakukan, dampak pembatasan yang sangat ketat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.