Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menyaksikan Penobatan Raja Thailand (2)

Kucing dan Ayam Siam Diletakkan Di Bantal Tidur

Senin, 6 Mei 2019 10:07 WIB
Raja Vajiralongkorn ditandu di singgasana emas saat dibawa keliling menyapa rakyatnya sejauh 7 kilometer di Bangkok, Thailand, kemarin. (Foto : Getty Images).
Raja Vajiralongkorn ditandu di singgasana emas saat dibawa keliling menyapa rakyatnya sejauh 7 kilometer di Bangkok, Thailand, kemarin. (Foto : Getty Images).

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari kedua penobatan Raja Thailand, Raja Maha Vajiralongkorn, berlangsung lebih “santai” dari hari pertama yang amat formal dan rumit. Raja bergelar Raja Rama X itu “diarak” sejauh 7 kilometer untuk menemui langsung rakyatnya. Jumlah warga negeri gajah putih dalam hari kedua penobatan ini membludak ketimbang hari pertama. Raja dicintai rakyatnya. 

Usai penobatan hari pertama, Raja Vajiralongkorn dan Ratu Suthida menginap di kediaman kerajaan. Seekor kucing dan ayam siam, hewan endemik Thailand, diletakkan di atas bantal mereka sebagai bagian dari ritual baru. 

Pagi harinya, mereka pindah ke Aula Singgasana Amarindra Vinijaya di Grand Palace. Raja Rama X, yang mengenakan baju militer warna putih dengan selendang  kuning, duduk di kursi kerajaan, memberikan audiensi besar kepada anggota Keluarga Kerajaan, Dewan Penasihat dan Kabinet, serta para pejabat asing. 

Mereka terkumpul untuk menyampaikan harapan terbaik mereka kepada Raja Rama X. Audiensi ini dipimpin Putri Maha Chakri Sirindhorn, adik raja. Dia mengepalai pengucapan selamat kepada Raja Rama X. Dia juga mendoakan kesehatan dan kesejahteraannya baginya. PM Thailand Prayut Chan-Ocha serta pejabat tinggi lainnya di semua cabang pemerintah Thailand, mengikuti Putri Sirindhorn, anak ketiga Raja Bhumibol Adulyadej yang mangkat 2016 lalu. 

Yang menarik, kakak Raja Vajiralongkorn, putri Ubolratana tidak menghadiri acara itu. Padahal di hari pertama penobatan, dia hadir. Entah ketidakhadirannya berkaitan atau tidak dengan perintah kerajaan yang melarangnya mencalonkan diri sebagai PM Thailand. Tetapi, dia juga telah melepas gelar kebangsawanannya setelah menikah dengan teman kuliahnya, warga negara Amerika Serikat. 

Baca juga : Mahkota 7 Kg, Rama X Tidak Nyaman

Usai audiensi, Raja Vajiralongkorn membagi-bagikan gelar kepada sejumlah anggota keluarga. Prosesi ini diawali dengan penghormatan Raja berusia 66 tahun itu di hadapan foto ayah dan ibunya. Mendiang ayahnya, Raja Bhumibol yang bergelar Raja Rama IX, mendapat gelar sebagai “Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej Agung”. Sebuah plakat emas kerajaan bertuliskan gelar itu diletakkan di depan potret resminya di aula mewah itu. 

Setelah itu, giliran ibunda Raja Rama X, Ratu Sirikit yang mendapat gelar baru sebagai Ibu Suri. Raja mengoleskan air suci ke dahi ibunya yang Ratu Sirikit yang duduk di atas kursi roda, dengan masker di wajahnya. Suasana tampak haru. 

Usai prosesi pemberian gelar, kedua putri Raja Rama X memberi Ratu Suthida pelukan hangat. Raja juga memberi gelar kepada putranya, Pangeran Dipangkorn Rasmijoti yang berusia 14 tahun pada tanggal 29 April lalu. Diduga kuat dia adalah pewaris tahta Raja Rama X. 

Setelah prosesi selesai, Raja Rama X beristirahat. Dia menyiapkan diri untuk diarak sejauh 7 kilometer. Masyarakat Thailand, juga sudah bersiap. Sejak pagi, malah. 

Praew, perempuan berusia 8 tahun, sudah datang ke area Grand Palace sejak pukul 10 pagi, 7 jam sebelum pengarakan itu digelar. Katanya, mau cari tempat yang pewe alias posisi wuenak. Sayang, dia gagal berada di posisi paling enak; sepanjang dinding Istana Raja yang sudah dipadati masyarakat lain, entah dari jam berapa. 

Baca juga : Raja Thailand Nikahi Pramugari+Jenderal

Saya, yang tiba sekitar pukul 11 siang, sudah mendapat nomor 21.681. Pemeriksaannya pun amat ketat. Semua yang hendak menyaksikan, mulai berjalan kaki dari Jalan. Lan Luang, sekitar 2 kilometer dari Istana. Beberapa ratus meter, ada pemeriksaan. 

Antreannya mengular, hingga lebih dari 500 meter. Pemeriksaannya ketat. Di depan metal detector, warga harus menunjukkan kartu identitas dan difoto oleh kamera CCTV. Bagi turis, bisa pakai paspor. Tapi prosesnya lama. Salah satu kendala, banyak petugas yang tidak faseh berbahasa Inggris. Paspor harus discan, dan orangnya difoto. Proses ini makan waktu hampir 2 jam sejak mulai antre. 

Semua warga antusias. Begitu diperbolehkan masuk mereka berlari, berusaha mencari tempat terbaik untuk melihat arak-arakan itu. Panas menyengat, disiati mereka dengan payung, topi, hingga kipas angin elektrik yang banyak dijajakan sebelum pintu pemeriksaan. 

Arak-arakan itu dimulai pada pukul 17.00. Penandanya, terompet dan dentuman meriam. Dentumannya 21 kali. Dari jarak 2 kilometer pun, suaranya terdengar. 

Mengawali rombongan, satu jam sebelum raja melewati sebuah jalan, puluhan prajurit kerajaan berbaju merah berjaga di tepi jalan dan seberangnya. Zigzag. 

Baca juga : Jelang Penobatan, Raja Thailand Umumkan Nama Istrinya

Dia mengenakan jubah dan celana emas kebesarannya. Bedanya, mahkotanya tak digunakan. Raja Rama X memakai semacam topi koboi yang di atasnya ditambahi barang mirip pucuk mahkota berwarna emas. Topi hitam itu juga dihiasi bulu. Topi ini katanya juga serupa dengan yang dipakai Raja Rama IX saat menjalani arak-arakan 69 tahun lalu. Dia membawa pedang kerajaan. 

Raja diarak ke jalanan dengan tandu emas yang dibawa oleh 16 pengawal. Sekitar pukul 9 malam, Raja sudah kembali ke kediamannya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.