Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Batalkan Sidang Parlemen
PM Malaysia Takut Mosi Tidak Percaya
Senin, 2 Agustus 2021 05:05 WIB
Sebelumnya
Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim telah mengajukan mosi tidak percaya terhadap Muhyiddin, menyusul komentar dari raja yang sangat dihormati itu.
Teguran kerajaan adalah krisis politik terbaru yang menimpa Pemerintahan Muhyiddin sejak berkuasa pada Maret 2020.
Malaysia adalah monarki konstitusional. Raja memiliki peran seremonial, melaksanakan tugasnya atas saran dari perdana menteri dan kabinet.
Baca juga : Gandeng Pemprov DKI, Kemenag Gelar Vaksinasi Di Wisma Haji
Namun, beberapa analis mengatakan, raja memiliki keleluasaan apakah keadaan darurat harus diumumkan.
Persetujuan dari raja, yang dihormati di seluruh populasi multi-etnis Malaysia itu, juga diperlukan untuk menunjuk seorang perdana menteri.
Kantor Muhyiddin kemudian membela keputusan tersebut, dengan mengatakan pemerintah telah mengikuti Konstitusi Federal Malaysia dalam mencabut darurat nasional.
Baca juga : Kemnaker: Indonesia-Malaysia Sepakati Sistem Baru Penempatan PMI
Rakyat Turun Ke Jalan
Ratusan warga negeri jiran juga melakukan aksi sebagai bentuk kekecewaan kepada Pemerintahan Muhyiddin. Mereka menggelar aksi protes antipemerintah di jalanan Kuala Lumpur dan mendesak Muhyiddin mundur, Sabtu (31/7).
Unjuk rasa tetap digelar di tengah pembatasan Covid-19. Pihak koordinator aksi mengklaim, sekitar 1.000 orang turun ke jalan. Namun, menurut versi kepolisian, angkanya berkisar 400.
Baca juga : Pemkot Pekalongan Siapkan Tempat Isolasi Covid Terpusat
Sebagian besar pedemo adalah anak muda, yang terlihat memakai masker dan menjaga jarak. Banyak dari mereka memakai pakaian hitam dan membawa spanduk antipemerintah.
“Kami berjuang karena masyarakat begitu menderita, sementara pemerintah hanya sibuk bermain politik,” tegas seorang pedemo bernama Karmun Loh kepada kantor berita AFP. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya