Dark/Light Mode

Digempur Delta

China Pontang-panting

Kamis, 5 Agustus 2021 08:18 WIB
Covid-19 varian Delta/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Covid-19 varian Delta/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Yang babak-belur akibat serangan Covid-19 varian Delta bukan hanya Indonesia. China yang sudah memproklamirkan merdeka dari Corona, juga mulai ketularan. Akibat serangan varian tersebut, negara asal virus Corona ini pun kembali melakukan lockdown.

Sejak Senin (2/8) lalu, jutaan warga China dikurung di rumah selama 3 hari. Sejumlah kompleks perumahan serentak ditutup. Virus Corona varian baru itu dikabarkan sudah menyebar ke 20 kota. Termasuk di Wuhan, kota episentrum Corona pertama.

Padahal, sebelumnya Wuhan sudah dinyatakan bebas Corona dalam setahun terakhir. Eh, belakangan muncul lagi. Bedanya saat ini, virus tersebut kembali dengan varian baru. Ada 7 kasus Covid-19 baru ditemukan dalam transmisi lokal pada Senin (2/8). Keesokannya, Selasa (3/8), dapat lagi 8 kasus baru, dengan 5 di antaranya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).

Sontak saja, warga Wuhan panik. Sejumlah pasar swalayan di kota langsung diserbu warga untuk memborong makanan, minuman, dan kebutuhan rumah tangga. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kembali diterapkannya lockdown dalam waktu lama.

Pejabat senior Wuhan, Li Tao mengatakan, pihaknya akan menggencarkan pelacakan virus atau tracing untuk mendeteksi penyebaran lebih jauh. "Testing asam nukleat komprehensif untuk seluruh penduduk," ujarnya, dalam konferensi pers, seperti dikutip AFP, Selasa (3/8).

Selain Wuhan, tracing juga dilakukan di kota-kota lain di China. Hasilnya, secara keseluruhan ada 71 kasus baru ditemukan, kemarin. Sementara, pada Senin (2/8), ada 90 kasus. Sehari sebelumnya, lebih banyak lagi, yakni 98 kasus. Jumlah tersebut yang tertinggi sejak Januari. Total, sudah sekitar 500 kasus domestik ditemukan, terhitung sejak pertengahan Juli. Namun, belum ada kasus kematian baru yang dilaporkan di negara tersebut.

Mulai kemarin, negeri yang dipimpin Xi Jinping itu juga mulai memperketat pembatasan perjalanan ke luar negeri bagi warganya. Seperti dilansir Channel News Asia, otoritas Imigrasi China mengumumkan, pihaknya akan menghentikan mengeluarkan paspor biasa dan dokumen lain yang diperlukan untuk keluar negeri, kecuali untuk keperluan penting dan darurat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.