Charlotte Bellis, Satu-satunya Jurnalis Perempuan Di Konpers Taliban

 Sebelumnya 
Bellis, yang juga menggunakan Twitter untuk memberikan pembaruan real-time dari pengambilalihan Taliban yang sedang berlangsung, juga membagikan posting-an apa yang tampaknya terjadi setelah konferensi pers.

"Kembali ke hotel saya untuk melihat pihak keamanan hotel digantikan oleh anggota Taliban dengan (senapan serbu) AK," tulisnya.

Baca juga : KPK dan Bhayangkari Babel Ajak Organisasi Perempuan Lawan Korupsi

"Mereka telah memarkir (Jeep) Humvee buatan AS mereka di luar. Mengucapkan selamat malam. Mereka tampak terkejut. Dan saya berjalan ke lobi dan memesan kamar. Selamat datang di Kabul yang baru," tulisnya lagi.

Sebagian pihak menilai, ini jelas citra yang ingin digambarkan Taliban. Menghadirkan seorang jurnalis perempuan Negeri Kiwi, di ruangan yang dipenuhi laki-laki, dengan kerudungnya yang sedikit ditarik ke belakang, untuk menunjukkan rambut pirangnya, saat menanyai seorang pemimpin Taliban. Hal ini digambarkan sangat simbolis.

Baca juga : Pandemi, Penyaluran KUR Pertanian Capai Rp 42,7 Triliun

Padahal, di pemerintahan Taliban 20 lalu, tidak hanya jurnalis perempuan yang dilarang, termasuk seorang perempuan sendirian di sebuah ruangan yang penuh dengan pria.

Tak jelas mengapa Bellis adalah satu-satunya reporter perempuan yang dipilih khusus untuk bertanya di konferensi pers tersebut. Ada dugaan, salah satunya dari media The Australian, seperti dikutip media Selandia Baru newstalkzb.co.nz, ini sengaja dilakukan Al Jazeera, agar mereka lebih mendapat simpati oleh Taliban dibanding puluhan media Barat lainnya. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.